PLN Unit Induk Distribusi Jabar menyebut total kWh jual hingga Mei 2021 sebesar 10,09 TWh. Dari total tersebut, 43 persen di antaranya merupakan kontribusi dari pelanggan golongan tarif I3 (industri).
Manager Komunikasi PT PLN (persero) Unit Induk Distribusi Jabar, Iwan Ridwan mengatakan, penjualan listrik segmen industri sampai dengan Mei 2021 sudah menunjukkan perbaikan. Pertumbuhan segmen industri berdasarkan kWh jual per Mei 2021 (YoY) naik 6,96 persen dari 8,41 TWh di Mei 2020 menjadi 9,06 TWh di Mei 2021.
"Jenis usaha yang mengalami pertumbuhan pemakaian kWh jual tertinggi per Mei 2021 adalah mesin/otomotif/bengkel, meubel/ furniture/hasil olahan kayu dan rotan, serta plastik/karet dan olahannya," kata Iwan, Senin (28/6).
Industri otomotif mencatatkan kenaikan pertumbuhan kWh jual tertinggi dibanding jenis usaha lain sebanyak 20,92 persen. Kenaikan tersebut dari 17,27 GWh menjadi 20,88 GWh di periode yang sama tahun ini. Hal tersebut juga dikuatkan dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menyebut industri otomotif Indonesia kembali mengalami peningkatan penjualan pada Mei 2021 ini.
"Tidak hanya penjualan, produksi roda empat secara nasional juga terus tumbuh yang berarti konsumsi listrik industri akan semakin meningkat. Hal tersebut didorong insentif pajak penjualan barang mewah yang ditanggung pemerintah," ujar Iwan.
"Di Jabar, industri otomotif terbesar ada di wilayah kerja PLN UP3 Karawang dan UP3 Cikarang," lanjutnya.
Posisi kedua disusul oleh industri meubel, furniture, serta hasil olahan kayu dan rotan menyumbang pertumbuhan kWh jual sebesar 19,47 persen menjadi 47,74 GWh. Kementerian Perindustrian juga mengaku industri pengolahan kayu terus menunjukkan pertumbuhan dimana pada triwulan I 2021 industri furnitur telah bangkit dan tumbuh positif sebesar 8,04 persen.
"Produktivitas industri pengolahan kayu dalam negeri yang terus meningkat ini tentu seiring peningkatan pemakaian listrik," tambahnya.
Kemudian, posisi ketiga ditempati oleh jenis usaha plastik, karet beserta olahannya. BPS mencatat di kuartal I tahun 2021 ini industri karet dan plastik merupakan sektor yang masih tumbuh di kelompok industri pengolahan non migas sebesar 3,84 persen. Hal tersebut dipengaruhi oleh permintaan terhadap bahan plastik, karet beserta olahannya dari sektor industri makanan, minuman, masker dan produk kesehatan seiring dengan meningkatnya tren belanja makanan online, serta permintaan pasar terhadap masker.
"Pertumbuhan konsumsi listrik segmen usaha ini naik sebesar 11,74 persen yang setara 88,85 GWh," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved