Peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur pada Sabtu, (1/10) malam yang mengakibatkan ratusan korban jiwa mendapatkan perhatian banyak kalangan, salah satunya dari koordinator simpul aktivis angkatan 98 (Siaga 98), Hasanuddin.
- Rumitnya Komen Tragedi Kanjuruhan
- Sesalkan Tragedi Kanjuruhan, DPRD Jabar Desak PSSI Evaluasi Total
- Komnas HAM Temukan Adanta Pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan
Baca Juga
Hasanudin menyatakan turut berduka atas tragedi persepakatan di tanah air, untuk itu ia meminta Pemerintah membentuk Tim Khusus untuk melakukan investigasi dengan melibatkan unsur masyarakat.
“Kami merekomendasikan Amnesty Internasional, Usman Hamid, Indonesian Police Watch (IPW), Soegeng Teguh Santoso dan Ahli Persepakbolaan untuk dilibatkan dalam investigasi tersebut,” Kata Hasanuddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/10).
Hasanuddin menilai tragedi tersebut terindikasi pelanggaran Hak Asasi Manusia karena banyaknya korban jiwa, dan akibat dari penanganan massa yang berlebihan dan tak terkendali. Termasuk penggunaan gas air mata yang sudah dilarang FIFA. Harus ada pihak yang bertanggungjawab dan mendapatkan sanksi terhadap peristiwa tersebut.
“Kami berharap Pemerintah terlebih dahulu fokus pada peristiwa tersebut dan tidak melarikan ke pembahasan lain yang sifatnya umun tentang sepakbola nasional,” tegasnya.
Hasanuddin mendesak Pemerintah harus segera mengumumkan hasil investigasinya kepada publik secara jujur dan terbuka.
“Kami melihat ada penanganan massa diluar kendali, baik penggunaan gas air mata serta pengendalian massa yang bersifat pragmatik dan tergesa-gesa tanpa memahami psikologi massa,” demikian Hasanuddin.
- Polsek Cikancung Gratiskan Ongkos Pelajar Naik Angkot: Kami Sedang Lakukan Investigasi!
- Usai Terbakar, RSUD Bandung Kiwari Lakukan Investigasi