Irigasi Jebol, Ratusan Hektare Sawah di Bandung Barat Terancam Kekeringan

Diperkirakan konstruksi tidak kokoh, tanggul penahan saluran irigasi di Kampung Parakan Kopo, RT 02/02, Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) jebol pada Kamis, (19/10) sekira pukul 14.00 WIB. Akibatnya, ratusan hektare persawahan warga terancam mengalami kekeringan.

Oleh karenanya, secara swadaya, masyarakat bergotong royong melakukan penanganan sementara memperbaiki tanggul irigasi agar air tetap bisa dialirkan ke sawah-sawah warga.

Kepala Desa Kertamukti, Sunaryo mengatakan, jebolnya konstruksi saluran irigasi kemungkinan terjadi dikarenakan, tanggul yang sudah tidak kuat menahan beban dan volume air.

"Karena tidak ada hujan, tiba-tiba saluran irigasi itu longsor begitu saja," ucap Sunaryo saat dihubungi, Jumat, (20/10). 

Sunaryo menyebutkan, di lokasi saluran irigasi yang longsor, minim tegakan pohon serta lereng tanahnya di atas 20 derajat. Selain itu, longsor juga telah menyebabkan kerusakan pada pematang irigasi sepanjang 35 meter, sehingga saluran air berbelok ke luar jalur irigasi. 

Derasnya air menyebabkan tebing penyangga saluran irigasi juga ikut tergerus dengan kerusakan yang cukup parah. Akibatnya, longsornya saluran irigasi tersebut membuat lahan sawah seluas sekitar 500 hektare tidak bisa teraliri air.

"Saluran irigasi rusak berat dan petani yang biasanya mendapatkan pasokan air dari saluran irigasi ini kebingungan, karena sawah mereka terancam tidak dapat pasokan air," ujarnya. 

Keberadaan saluran irigasi, dia menerangkan, diperuntukkan untuk mengaliri lahan sawah yang terdapat di Desa Kertamukti, Cipatat, Sarimukti, dan Sumur Bandung. 

"Dengan jebolnya saluran irigasi, membuat masyarakat panik mengingat, pasokan air sangat diperlukan di musim kemarau ini," ungkapnya.

Dibeberkan Sunaryo, berdasarkan informasi yang diterima dari warga, sebelum longsor terjadi, warga sempat melihat ada bocoran air di sekitar dinding tanah pematang irigasi yang terus membesar sebelum akhirnya jebol.

"Jadi secara swadaya, paling sekarang upaya sementara yang kami lakukan menutup lokasi longsor dengan tanah. Tapi ke depan harus dilakukan penembokan supaya tidak longsor lagi karena irigasi itu sangat vital buat masyarakat," tandasnya.