Pemahaman isu geopolitik menjadi tuntutan yang harus dimiliki pemimpin Indonesia masa depan, sehingga tidak hanya mengandalkan ketokohan semata. Sebab, Indonesia memiliki posisi strategis yang banyak diperebutkan negara lain.
- Rakerda PAN Cirebon Usulkan 4 Nama Bacepres, Ada Ganjar Dan Anies
- Perintah Ace Hasan, Golkar Cirebon Bidik 10 Kursi di Pileg 2024
- Tak Risau Kehadiran PAN, Nasdem Kota Bandung Fokus Galang Kekuatan
Baca Juga
Hal tersebut dikatakan Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Raharjo Jati, sebagaimana diwartakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/6).
“Idealnya memang Capres mendatang harus mengetahui posisi geopolitik karena Indonesia akan menjadi ketua ASEAN tahun 2023 dan terlibat aktif dalam panel antarnegara terkait perubahan iklim (IPCC),” kata Wasisto.
Selain itu, kata Wasisto, pemimpin negara harus memiliki pengetahuan yang kuat tentang diplomasi internasional. Hal tersebut penting sebagai pengetahuan mendasar bagi Capres untuk melihat arah diplomasi Indonesia.
Namun sayangnya, Wasisto menilai kriteria tersebut tidak menjadi perhatian partai politik dan justru lebih cenderung melihat elektabilitas calon.
"Kita lihat karakter elite lebih berorientasi inward looking, yakni lebih mementingkan kepentingan nasional daripada menjadi pemain global. Ini membuat para elite kita jarang bicara atau tahu peta mengenai masalah dunia,” tutupnya.
- Masyarakat Kuningan Keluhkan Jalan Rusak, Yanuar Prihatin: Jadi Perhatian Khusus Dinas Terkait
- Anggota DPR: 90 Ribu Bidang Tanah di Kuningan Belum Bersertifikat
- Tak Risau Kehadiran PAN, Nasdem Kota Bandung Fokus Galang Kekuatan