RMOLJabar. Dengan dibangunnya pelabuhan laut Patimban dan bandar udara Kertajati. Jawa Barat menjadi daerah yang memiliki potensi tinggi untuk investasi.
Demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada pertemuan diplomatik dengan Duta Besar Austria untuk Indonesia, Helene Steinhäusl yang didampingi oleh Sigmund Nemeti selaku Commercial Counselor Keduataan Besar Austria untuk Indonesia serta Eddy Sugiri selaku Honorary Consul dari Kedutaan Besar Austria di Bandung, Selasa (24/9).
Diketahui, Gubernur Jawa Barat mengundang investor asing pada umumnya dan investor dari Austria pada khususnya untuk berinventasi tatat Pasundan ini.
"Yang menjadi daya tarik untuk investor di Jawa Barat selain keunggulan infrastruktur, juga modernisasi pelayanan birokrasi melalui online systems untuk proses kerja birokrasi yang lebih cepat dan sederhana," katanya.
Pertemuan diplomatik tersebut juga digunakan Kedutaan Besar Austria untuk memperkenalkan PT. South Pacific Viscose (SPV) sebagai produsen serat alami berbahan dasar kayu yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Lenzing AG dari Austria.
"PT. South Pacific Viscose sudah beroperasi hampir lebih 35 di Purwakarta dengan karyawan sekitar 1.750 orang dan memberi multiplier effect kepada lebih dari 5.000 orang dari sekitar pabrik dengan kinerja produksi sekitar 50 persen untuk pangsa pasar ekspor," ujar Venkatachalam Sundararajan selaku Board of Director dari PT. South Pacific Viscose yang didampingi oleh Annuar bin Abu Bakar selaku Head of Project, Achmad Yana Apriandi selaku Head of Safety, Health and Environmental dan Widi Nugroho Sahib selaku Head of Corporate Affairs.
Gubernur Jabar sebagai Komandan Satgas Citarum Harum, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2018, juga mengajak partisipasi aktif dari masyakarat dan pelaku industri untuk menjadikan sungai Citarum bersih seperti sedia kala.
"PT. South Pacific Viscose memanfaatkan air sungai Citarum untuk proses produksi dan mengolah air tersebut di yang telah dibersihkan di IPAL dan menyalurkan kembali sungai Citarum," ujar Sundararajan.
Menurutnya, SPV juga berkontribusi aktif pada normalisasi sungai dengan pengerukan sedimen sekitar 5.000 meter kubik di tepi sungai Citarum sebagai salah satu kegiatan CSR. Selain itu juga merevitalisasi tanah negara yang semula tempat pembuangan sampah menjadi kebun buah dan juga penanaman pohon Trembesi, pohon Kelapa, dan pohon Mangga di sepanjang tepi Citarum. [gan]
© Copyright 2024, All Rights Reserved