Pemeriksaan kesehatan hewan kurban mulai dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi jelang Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah yang jatuh pada 20 Juli 2021.
Kepala Seksi Pengamatan dan Pemberantasan Penyakit Hewan (P3H) Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, drh. Dwiyan Wahyudiharto mengatakan, ada 30 petugas dari unsur tenaga medis seperti dokter atau tenaga kesehatan hewan dikerahkan untuk pemeriksaan kelaikan hewan kurban.
"Pemeriksaan kesehatan hewan kurban sudah dimulai tanggal 1 Juli 2021, terdiri dari 30 orang. Dibagi tim disebar melakukan pemeriksaan di 23 kecamatan yang ada," kata dia, Jumat (16/7).
Pemeriksaan sendiri meliputi kesehatan hewan kurban, kondisi fisik hingga usia hewan sesuai syariat Islam. Langkah tersebut dilakukan agar memberikan ketenangan kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah kurban pada saat Iduladha 1442 Hijriah.
"Nanti jika sudah diperiksa dan dinyatakan sehat, akan kita berikan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dan juga kita pasang spanduk sebagai informasi petugas kita sudah datang. Sesuai syariat islam kondisi hewan kurban tidak boleh dalam kondisi cacat dan harus cukup umur. Untuk sapi di atas 2 tahun, lalu kambing dan domba di atas 1 tahun,” ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan, ia menyebut tak ada hewan kurban yang mengalami penyakit menular, pihaknya baru menemukan sejumlah hewan kurban yang mengalami kondisi lesu dan patah kaki. Hal itu disebabkan saat proses transportasi pengiriman ataupun saat pendistribusian. Untuk kondisi hewan seperti itu langsung dilakukan pengobatan terlebih dahulu sebelum bisa dijual ke pembeli.
"Alhamdulillah selama pengawasan pemeriksaan tidak belum ada ditemukan tanda-tanda yang mengarah ke penyakit antraks. Kalau yang patah kaki ada yang kita ketemukan dan tidak bisa dijadikan hewan kurban. Karena kalau pincang itu tidak memenuhi syarat, jatuhnya cacat. Itu nggak boleh dijadikan hewan kurban. Hewan kurban yang cacat atau patah tulang kami menemukan hanya dua ekor saja," ujar dia.
Ia menambahkan sejauh ini sudah ada sekira 200 lapak hewan kurban yang telah didatangi untuk dilakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang dijualnya. Jumlah lapak hewan kurban yang diperiksa akan terus bertambah, sebab kegiatan pemeriksaan masih terus berlangsung.
"200 itu data terakhir ya, petugas masih terus lakukan pemeriksaan ke lapak-lapak penjual hewan kurban. Tapi memang sepertinya tahun ini ada penurunan jumlah penjual, tahun lalu kan sampai 400 pedagang. Tahun ini sepertinya agak berkurang melihat situasi kondisi seperti ini ya," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved