International Conference on Business Policy and Sciences (ICBPS) ketiga digelar Universitas Widyatama (UTama) Bandung. Konferensi mengenai penulisan paper para dosen tersebut bakal berlangsung secara daring, pada 14-15 Oktober mendatang.
Warek III Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama UTama, Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd Saudi menjelaskan, kegiatan tersebut akan melibatkan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Selain itu, beberapa perguruan tinggi dan dosen mancanegara, termasuk para pesertanya juga akan turut berpartisipasi.
Selaku penyelenggara, pihaknya telah menerima sekitar 120 paper, dari perguruan tinggi mancanegara yang telah melakukan kerjasama dengan UTama. Seperti dari Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Adapun dosen perguruan tinggi mancanegara yang terlibat terdiri dari dosen University of San Fransisco Amerika Serikat, Oxford University Inggris, Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, International University of Malaya-Wales (IUMW) Malaysia, National University of Singapura (NUS) Singapura, Universitas De La Salle Lip Philipina, serta Chulalongkorn University, Thailand.
Sedangkan untuk dosen dari dalam negeri datang dari Unpad, ITB, UPI, UI, Unisba, Mercubuana dan lainnya. Termasuk dosen Universitas Widyatama.
Ia menambahkan, setiap dosen berkolaborasi dengan dosen lainnya. Maksimal lima dosen menulis dalam bidang yang sama agar berbeda-beda perspektifnya. Paper sendiri merupakan ringkasan dari hasil penelitian para dosen, yang ditulis sekitar 6 halaman.
"Tujuan utama dari mengadakan ICBPS ini adalah untuk menghasilkan banyak paper berkualitas yang terindek scopus. Supaya orang bisa mengetahui kebijakan baru dari hasil penelitiannya. Itu merupakan tujuan utamanya, karena pembahasannya dilakukan secara ilmiah. Kebijakan baru dibahas oleh audiens. Jadi penulis lebih mendalami ilmu yang mereka punya," kata Haizam, asal "Negeri Jiran" Malaysia, Kamis (8/10).
"Para dosen akan memberikan presentasi di konferensi agar bisa membahas kebijakan-kebijakan baru dari hasil penelitian mereka," imbuhnya.
Menurutnya, ICBPS adalah momentum bagi para penulis, agar secara akademik lebih paham mengenai penelitian dalam penulisan paper. Sifat konferensinya berbentuk hybrid, bagaimana menggabungkan berbagai bentuk ilmu dalam satu konferensi.
Adapun bidang penelitiannya meliputi teknik, sistem informatika, akunting, bisnis manajemen, bahasa, serta desain komunikasi Visual.
"Itu yang menjadikan timbulnya ilmu yang baru hasil daripada penelitian dan pembahasan oleh audiens di konferensi. Agar ilmunya dapat dikembangkan terhadap orang lain," kata Haizam.
Pada pelaksanaannya, kurang lebih ada enam sesi pararel. ICBPS tahun ini dilangsungkan secara webinar, dikarenakan kondisi pandemi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan secara tatap muka langsung.
Komite atau tim yang ada di UTama akan memeriksa paper yang sudah dikirim. Mereka memeriksa kualitas, konten, format paper, sehingga layak menjadi bentuk karya terindeks Scopus. Terlebih sebelumnya akan diperiksa para editor dari Amerika Serikat dan Eropa.
"Para pemeriksanya ahli dengan bidangnya masing-masing. Karena kami menerima berbagai paper dalam berbagai bidang, kemudian dicek kembali secara teliti," kata Haizam.
Jurnal para dosen tersebut, kata Haizam nantinya akan diterbitkan pada jurnal yang berbeda namun tetap diindek oleh Scopus.
Sementara itu, keynote speaker kegiatan, Ketua LLDIKTI Wilayah IV Prof. H. Uman serta Prof. Dr. Norzaidi Mohd Daud, dari Universiti Teknologi MARA, Malaysia.
"Harapannya dengan kegiatan konferensi ini adalah kualitas paper atau penelitian para dosen khususnya dari Widyatama dan juga dari perguruan tinggi Indonesia umumnya akan meningkat. Karena kita mendapat masukan dari dosen mancanegara yang juga akan menjadi audience pada kegiatan konferensi tersebut," paparnya.
Saat ditanya mengenai dukungan dari kampus, ia memaparkan sangat didukung Prof. H. Obsatar Sinaga Rektor Universitas Widyatama serta Djoko Roespinoedji Ketua Yayasan Widyatama.
"Beliau-beliau amat mendukung kegiatan ini bahkan kegiatan ini diteruskan di masa yang akan datang agar mendapat dampak yang baik di dalam bidang akademik dan juga mendapat bantuan kerjasama dari universitas yang telah melakukan kolaborasi," kata Haizam.
"Supaya di masa yang akan datang bisa masuk konferensi di perguruan tinggi mancanegara yang melakukan kolaborasi," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved