Partai yang paling cocok untuk menjadi duet oposisi penyimbang pemerintahan Prabowo-Gibran adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sebab, PDIP dan PKS mempunyai pengalaman menjadi oposisi. Kedua paratia diyakini bakal lantang dalam menjalankan fungsi-fungsinya sebagai legislatif.
"Duet PDIP dan PKS ini pasti akan menarik, di satu sisi PKS cukup tegas pendirian, di sisi lainnya PDIP terbukti selalu lantang jika menjadi oposisi," tegas analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Dedi Kurnia Syah seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/2).
Dedi mengatakan, PDIP tidak akan luluh hingga akhirnya masuk ke dalam koalisi Prabowo-Gibran. Begitu juga dengan PKS.
"Rasanya tidak (luluh), PDIP memiliki banyak hambatan masuk ke koalisi kekuasaan Prabowo, sementara PKS belum perlu berada di kekuasaan," kata Dedi.
Soal relasi PDIP dengan PKS yang kurang dekat, Dedi menyebut, keduanya dikatakan tidak dekat karena belum pernah disatukan dalam sebuah kesempatan di lingkup nasional.
"PDIP dan PKS sebenarnya tidak memiliki hubungan buruk, hanya belum pernah ada kesempatan bersama dalam skema nasional. Di pemilihan daerah, PDIP dan PKS terbukti bisa bersama," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved