Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) membuat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sulit melakukan pengawasan secara komprehensif. Untuk itu, Bawaslu Kota Bandung mengajak pengawas partisipatif sama-sama mengawasi tahapan pelaksanaan Pemilu 2024.
- Minimalkan Potensi Pelanggaran, Bawaslu Kota Bandung Dorong Masyarakat Proaktif
- Libatkan Masyarakat Awasi Pemilu, Bawaslu Kota Bandung Buka Rekrutmen Panwascam
- Pilkada Serentak 2024, Kota Bandung Butuh Duit 158 Miliar
Baca Juga
Koordinator Divisi Humas dan Hubungan Antar Lembaga, Bawaslu Kota Bandung, Farhatun Fauziah menerangkan, pihaknya telah melakukan nota kesepahaman alias MoU dengan berbagai mitra.
Kerja sama tersebut berkaitan dengan seluruh hal-hal strategis selama tahapan hingga penyelenggaraan Pemilu 2024.
"Kami melibatkan mitra-mitra MOU untuk terlibat dalam mengawal jalannya tahapan penyelenggaraan pemilu," kata Farhatun usai Sosialisasi Pengawaan Partisipatif dengan mitra MOU di Bandung, Minggu (19/3).
"Pada hari ini kita kumpulkan karena pelaksanaan pemilu tinggal 11 bulan lagi, jadi kami berharap semua mitra MOU juga sudah mulai on the track untuk ikut mengawal pemilu 2024," imbuhnya.
Dikatakan Farhatun, pihaknya selalu mendapat dukungan dari mitra MoU sejak Pemilu 2019. Mereka turut terlibat dalam pemantauan, pengawasan, termasuk melaporkan potensi pelanggaran yang terjadi di Kota Bandung.
"Untuk saat ini, arah pengawasan memang masih kepada penyelenggara pemilu meskipun peserta pemilu sudah ditetapkan, tapi tahapan-tahapan untuk peserta pemilu belum memasuki pada tahapan kerja," ujarnya.
Sementara Pengamat Ilmu Pemerintahan dan Kebijakan Publik dari Universitas Langlangbuana, Rafih Sri Wulandari menuturkan, Bawaslu memiliki peran sangat masif dalam menyosialisasikan tahapan pemilu kepada masyarakat.
Atas dasar itu, Rafih mendorong Bawaslu Kota Bandung juga berpartisipasi meningkatkan keterlibatan masyarakat terdampak afirmasi positif, seperti perempuan, disabilitas, hingga masyarakat adat.
"Itu (masyarakat) harus masuk dan ikut andil dalam penyelenggara pemilu, karena dengan masuk ke sistem, mereka bisa membantu mengakomodir kebutuhan itu," ucap Rafih.
Di sisi lain, Rafih mengapresiasi Bawaslu Kota Bandung karena langkah yang dilakukan untuk bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu, sudah sangat baik.
"Tinggal bagaimana masyarakat menangkap potensi yang telah dibuka ruang seluas-luasnya, itu bisa dimanfaatkan dengan baik," ujarnya.
"Mudah-mudahan dengan Bawaslu yang selalu mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk bermitra untuk membantu peran Bawaslu menjalankan Pemilu 2024 secara adil," sambungnya.
Rafih berharap, Pemilu 2024 bisa menciptakan keadilan sesuai dengan tagline Bawaslu. Menurutnya, keadilan pemilu harus tegak sesuai amanah karena pemilu sudah banyak keluar anggaran.
"Pemilu itu selalu menghabiskan anggaran dan energi luar biasa. Berharap kita dapat mencetak temen-temen yang masuk dalam penyelenggara pemilu, pejabat-pejabat next komisioner bisa amanah, jujur dan adil," tandasnya.
- Bukan Menunda Pilkada, KPU Harus Berani Diskualifikasi Paslon Pelanggar Protokol Kesehatan
- Soroti Kemunculan Media Massa Baru, KPID Jabar Dorong Pembenahan Legalitas Pers
- Bukan Hanya Pers, Insan Penyiaran Wajib Jadi Prioritas Vaksinasi