Calon Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), berkomitmen untuk mengambil alih tanggung jawab perbaikan jalan rusak di daerah-daerah yang tidak mampu memperbaikinya sendiri.
Hal ini diungkapkannya saat acara "KDM Menyapa Jawa Barat Istimewa" di Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9) malam.
Menurut Dedi Mulyadi, ketimpangan distribusi anggaran antara kabupaten/kota dan desa menjadi masalah utama. Ia menilai distribusi anggaran saat ini tidak merata, karena perbedaan signifikan dalam jumlah penduduk dan luas wilayah antar daerah.
“Bayangin ada desa yang misalnya 200 ribu penduduknya, ada desa yang penduduknya 3 ribu, kedudukan kepala desanya sama. Ini ke depan harus dibenerin,” ucap KDM.
Seharusnya, kata dia, dibuat rasionalisasi agar tercipta keadilan. Rasio itu dibutuhkan untuk melihat batas maksimal jumlah penduduk di desa harus berbanding lurus dengan anggaran yang didistribusikan.
Lebih jauh, ia juga menyoroti perlunya rasionalisasi anggaran di tingkat kabupaten/kota. KDM berencana untuk berdiskusi dengan Komisi II DPR RI dan Kemendagri mengenai batasan jumlah penduduk minimal dan maksimal di setiap daerah guna mengatasi ketidakadilan anggaran.
Sebagai langkah konkret, KDM berencana untuk mengambil alih perbaikan jalan rusak di jalur penghubung antar kabupaten yang sering kali dibiarkan rusak karena kendala anggaran di tingkat daerah.
“Misalnya kabupaten tidak mampu lagi membangun karena beban anggarannya sangat tinggi, nah jalan rusak di daerah yang tak mampu diperbaiki itu kita ambil alih,” ucapnya.
KDM menyatakan, pola cepat dan sederhana ini adalah bagian dari strategi untuk memperkokoh pembangunan dan mewujudkan visi Jawa Barat yang istimewa ke depannya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved