RMOLJabar. Keluarga almarhumah Iti Rasmi warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang menjadi korban dalam insiden rubuhnya crane di Masjidil Harram, Makkah pada Jumat, 11 September 2015 lalu, menyambut baik perhatian pihak Kerajaan Arab Saudi kepada para korban.
Pasalnya, meskipun tidak mengharapkan mendapatkan sesuatu dari musibah ini, selama empat tahun pasca kejadian, pihak keluarga belum sekalipun mendapat perhatian atas musibah yang merenggut nyawa salah satu anggota keluarganya ini.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh anak pertama almarhumah, Wiwi Widiani. Dikatakan Wiwi, sampai saat ini pihak keluarganya telah ikhlas melepas kepergian ibunda tercinta dan menerima semuanya sebagai takdir yang telah ditetapkan Allah SWT.
"Alhamdulillah bukan berarti kita mengharapkan mendapat keuntungan dari adanya kecelakaan, tidak. Kami menganggap itu bentuk perhatian pihak Kerajaan Arab terhadap korban," kata Wiwi saat ditemui dikediaman almarhumah Iti di Jalan Nyampai No. 45 RT 02/10, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Rabu (4/9).
Meski telah mendengar kabar adanya santunan yang diberikan langsung dari Kerajaan Arab Saudi untuk para korban, dia menerangkan, pihak keluarganya hanya bisa menunggu karena tidak tahu harus mengonfirmasi kemana dan kepada siapa.
"Kalau memang itu (santunan) terealisasi, ya, alhamdulillah. Kalau pun enggak, ya, gak jadi masalah," ungkapnya.
Diakui dia, sampai hari ini, pihak keluarganya belum mendapatkan konfirmasi secara langsung, baik dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung Barat maupun Kemenag RI mengenai masalah santunan ini.
"Tapi waktu tanggal 22 Februari 2019, memang pernah ada dari Kemenag pusat meminta kami mengumpulkan dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) dan dokumen lainnya untuk Fatwa Waris," tukasnya. [son]
© Copyright 2024, All Rights Reserved