Kementerian Agama kembali menggelar kegiatan "Grebek Pesantren" untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang pencegahan penyakit kulit pada santri dan santriwati. Kegiatan ini digelar dengan menggandeng Kalpanax, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, di Pondok Pesantren Nurul Iman, Cibaduyut, Kota Bandung, Jawa Barat, pada hari Sabtu (20/7).
Menurut Head of Digestive and Skin Category Kalbe Consumer Health, Revi Octaria, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong santri dan santriwati agar selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Selain itu, para santri juga mendapatkan edukasi tentang penyakit jamur yang sering menyerang mereka.
"Kalpanax memiliki misi sebagai pemain obat anti jamur nomor satu di Indonesia. Misi kami adalah mengedukasi masyarakat tentang gatal jamur, termasuk para santri dan santriwati," jelas Revi usai acara.
Revi menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Kalpanax terhadap program Kementerian Agama dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Kementerian Agama fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, sedangkan Kalpanax fokus pada kesehatan sumber daya manusia, terutama para santri dan santriwati," jelasnya.
Lebih lanjut, Revi mengungkapkan bahwa kegiatan "Grebek Pesantren" ini akan diadakan di berbagai kota besar di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
"Kalpanax berencana menggelar roadshow ke sekitar 14 kota untuk berinteraksi dengan puluhan ribu santri dan santriwati. Kami fokus pada daerah Pulau Jawa untuk saat ini," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis kulit dan kelamin, Prawida Irwan, menghimbau para santri untuk menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan pondok.
"Saya tekankan agar setiap santri menjaga kebersihan diri dengan mandi dua kali sehari, ganti baju, dan rutin mengganti sarung bantal, guling, dan matras. Kebiasaan ini harus dilakukan sejak dini untuk mencegah penyakit jamur," ujar Prawida.
Prawida berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menurunkan angka penyakit jamur.
"Kita hidup di negara tropis yang rentan terhadap penyakit kulit," tandasnya. (Bagus Ismail)
© Copyright 2024, All Rights Reserved