Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengaku tak bisa membantu sepenuhnya kerugian materil masyarakat terdampak banjir di wilayahnya. Sebab, kerugian materil akibat banjir bandang yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Selasa (31/12) mencapai Rp 8 miliar.
Dari ketiga titik banjir yang terjadi, kerugian terbesar dialami warga Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, dan warga Perumahan Cimareme Indah, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, serta warga Kampung Pajagalan, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang.
"Kerugiannya kurang lebih Rp 8 miliar di tiga titik ini. Kalau kerugian sepenuhnya gak mungkin kita bantu, tapi kalau logistik, baju anak sekolah, dan makanan, material bisa dibantu," ungkap Umbara ditemui di Kampung Pajagalan, Selasa (07/01).
Berdasarkan penghitungan, lanjut dia, total kerugian di tiga titik yang terdampak banjir tersebut meliputi kerusakan rumah serta berbagai peralatan dan perlengkapan rumah tangga, termasuk infrastruktur tanggul.
"Untuk bantuan rumah yang jebol, kita sudah ngumpulin dari ASN, totalnya ada Rp 300 juta yang akan kita sumbangkan ke masyarakat," ujarnya.
Sementara untuk penanganan tanggul sungai yang jebol, dia mengatakan, Pemda Bandung Barat telah menggarkan untuk perbaikan sementara dan ditargetkan selesai akhir bulan Januari.
"Semua tanggul yang jebol di Perumahan Cimareme Indah dan Kampung Pajagalan ditargetkan bisa selesai dalam waktu 1 bulan, sedangkan untuk di Underpass akan dilakukan perbaikan oleh pihak KCIC," ucapnya.
Sebagai langkah antisipasi agar kejadian banjir tidak terulang, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pengerukan saluran air yang mengalami pendangkalan, serta memikirkan pembuangan sisa lumpur tersebut.
"Kita sudah koordinasi, nanti ada konsultan yang akan mengakji itu, tapi yang terpenting kita melakukan perbaikan tanggul jebol dulu," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved