Demikian dikatakan Irmansjah Madewa, Advisor of Indonesian Hotel General Manager Association (IHGM), kepada RMOLJabar, Senin (5/11).
Menurutnya hal tersebut salah satunya dapat terlihat dari rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia soal pentingnya Halal Tourism itu sendiri. Padahal, selain untuk kebaikan bagi penganut muslim, wisata halal sangat berpotensi untuk mendorong ekonomi masyarakat.
"Contoh misalnya saya kan terakhir 12 tahun di Bali, kalau temen-temen nih yang datang ke Bali Muslim terutama, saya tuh bilang ke mereka hati-hati kalo makan disini bukan tidak babi berarti halal, tapi begitu siangnya saya liat dia udh upload di ig nya justru makan di tempat itu yang diragukan kehalalannya, bukan berarti tidak halal tapi diragukan kehalalannya," ujar Irman.
Selain itu, kata Irman, jika berbicara halal tentu saja harus dari hulu ke hilir, masih banyak daging dengan rumah potong hewan (rph) yang tidak halal, begitu juga dengan prodak-prodak dengan lebel halal yang dibuat tanpa rekomendasi dari MUI alias dibuat sendiri.
"Kemudian banyak temen-temen yang muslim ketika di kasih tahu, ah bismillah aja ceunah. Ya kan berarti kesadarannya juga kurang, ya pengertian tentang halal juga mereka masih jauh kurang," ungkapnya.
Irman berharap kedepannya pemerintah dapat lebih banyak lagi melakukan sosialisasi terkait halal tourism. Selain dari masyarakatnya sendiri, ia juga menyoroti perilaku para pelaku usahanya.
"Sama-sama kurang kesadaran akan hak tersebut. sementara yang muslim nya sendiri tidak pernah mau care misalkan, para pemilik restoran, hotel di Indonesia hotel terutama mereka orang muslim tapi mereka masih menjual minuman keras , lalu masih menjual makanan makanan yang tidak halal gitu loh Karena mereka cuma mikir duitnya doang, tapi mereka tidak melihat barokahnya kan harus halal," jelasnya.
Meskipun begitu, ditahun 2019 wisata halala mengalami pertumbuhan di Indonesia mengalami pertumbuhan kendati masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga.
"sekarang sudah mulai nih ya kan, di kementrian pariwisata sudah ada tim percepatan halal," ujarnya.
Perlu diketahui diawal tahun 2019 lalu Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan tahun ini Indonesia berada di rangking pertama sebagai destinasi paling ramah terhadap wisatawan muslim versi Global Muslim Travel Index (GMTI).[son]
© Copyright 2024, All Rights Reserved