Launching 'Ex Kuning Ayu Festival' yang digelar Pemerintah Kabupaten Kuningan mendapat sorotan dari Ketua Komisi II DPRD, Rany Febriani.
Menurutnya, festival tersebut sangat mengundang kerumunan masyarakat. Apalagi saat ini masih ditengah pandemi Covid-19.
"Festival ini seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi membantu pedagang kaki lima Taman Kota dan Pelaku UMKM, di sisi lainnya mengancam kesehatan masyarakat banyak dan beresiko menjadi kluster baru," tuturnya kepada kantor Berita RMOLJabar, Kamis (6/4).
Dia menilai, dengan adanya festival pedagang kaki lima pun terbantu. Walaupun sebelumnya hanya berjualan di pinggir ruas jalan, dan oleh Pemkab Kuningan dipindahkan ketempat yang baru.
"Tentunya hal itu, perlu diinformasikan kembali kepada masyarakat yang hendak ke wilayah Taman Kota maupun sekitarnya," ujar Rany yang juga sekretaris Fraksi Demokrat.
Dia menjelaskan, sebagaimana diketahui bersama saat ini Pandemi Covid-19 tidak dapat dihindari, yang bisa dilakukan hanyalah ikhtiar. Tapi disisi lain, roda perekonomian harus terus bergulir demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Pemerintah (Pemda Kuningan) dengan segala cara mempertahankan perekonomian Kuningan. Jadi ekonomi tetap kita jalankan, tetapi Prokes tetap harus diutamakan," jelasnya.
Pihaknya meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) selaku penyelenggara agar benar-benar menerapkan protokol Kesehatan.
"Terapkan physical distancing lebih ketat. Misalnya, jika pengunjung sudah dua puluh orang bisa distop. Itu harus bisa, karena ini dilaksanakan dalam rangka penekanan penularan dimasa pandemi," tegasnya.
Dirinya juga berharap agar masyarakat yang datang bisa lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga bisa mencegah penularan Covid-19.
© Copyright 2024, All Rights Reserved