Ketua Yayasan Widyatama sekaligus dosen terbaik, Djoko S. Roespinoedji masuk ranking 208 peneliti terbaik Indonesia versi Science and Technology Index (SINTA) tahun 2020.
- Rekam Jejak Prof Sugianto, Guru Besar Hukum yang Siap Maju dalam Pencalonan Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon
- Berperan Aktif Dalam Penerapan Prokes Dan Penanganan Covid-19, UTama Raih Penghargaan Dari Pemkot Bandung
- Kekayaan Karawitan Cerminan Karakter Orang Sunda
Baca Juga
Di samping dirinya, Rektor Universitas Widyatama (aviliasi atas nama Unpad), Prof. Obsatar Sinaga dan Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama, Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, keduanya masuk ranking 30 dan 28, peneliti terbaik Indonesia.
Sehingga atas capaian tersebut, seluruh civitas akademika Universitas Widyatama sebagai salah satu kampus terbaik di Kota Bandung serta LLDIKTI Wilayah IV Jabar dan Banten, patut berbangga.
Ketiga orang penting di Univeristas Widyatama itu aktif melakukan riset/penelitian termasuk dalam publikasi ilmiah atau prosiding di jurnal internasional.
Selain itu, mereka juga pernah berkolaborasi mengharumkan nama Indonesia, dengan menyabet silver award pada ajang ke-10 International Conference and Exposition on Inventions by Institutions of Higher Learning (PECIPTA, tahun 2019) di Malaysia. Dihelat oleh Kementerian Pendidikan Malaysia, tanggal 22-23 September 2019 lalu, di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.
Tercatat ada sekitar 700-an peserta dari berbagai perguruan tinggi dan industri di Malaysia dan negara lainnya yang turut serta pada ajang itu.
Perangkingan SINTA tahun 2020 sendiri, telah diumumkan oleh Menteri Kementrian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro.
Bambang Brodjonegoro mengumumkan hasil pemeringkatan berdasarkan Science and Technology Index SINTA series 1 tahun 2020 tersebut bersamaan dengan pengumuman 500 peneliti terbaik di Indonesia, secara daring, Kamis (28/5/2020).
Pada pengumuman itu Djoko Roespinoedji mendapat skor 1823,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 5 dan Google h-indek 5.
Prof. Obi sapaan akrab Rektor Universitas Widyatama, mendapat skor 3291,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 8, Google h-indek 9. Sedangkan Prof. Haizam mendapat skor 3559,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 7, Google h-indek 7.
Djoko sapaan akrab Ketua Yayasan Widyatama mengatakan, dirinya sangat bersyukur atas capaian yang diraih serta kedua rekannya. Terlebih kampusnya akan terus menggelorakan pentingnya akan riset/penelitian yang dipublikasikan, seperti publikasi karya ilmiah di jurnal internasional Scopus.
Scopus merupakan basis data sitasi atau jurnal ilmiah yang dimiliki oleh Elsevier. Scopus mulai diperkenalkan pada 2004 oleh Elsevier, salah satu penerbit terkemuka di dunia.
"Alhamdulillah, prestasi ini merupakan nikmat dan karunia dari Allah SWT. Capaian ini mudah-mudahan bisa lebih meningkat di tahun-tahun berikutnya. Selain itu sebagai penyemangat bagi kami dan rekan dosen, termasuk mahasiswa Universitas Widyatama untuk melakukan riset/penelitian dan penulisan karya ilmiah yang dipublikasikan," kata Djoko, Sabtu (6/6) kemarin.
Lebih lanjut ia memaparkan, dirinya akan mendukung penuh upaya civitas akademikanya menjadi kampus berbasis praktik dan riset/penelitian. Tidak menitik beratkan pada teori.
Perlu diketahui, selama ini kurikulum di perguruan tinggi umumnya masih mengadopsi gaya pembelajaran klasik yang lebih menitikberatkan teori ketimbang praktik.
Ia pun mengatakan, pihaknya akan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Widyatama dengan mendukung para dosen dan mahasiswanya dalam melakukan riset dan penelitian itu. Tercatat kini di Universitas Widyatama ada sekitar 280 dosen dan belasan ribu mahasiswa.
Pihaknya juga akan memberikan stimulus kepada para dosen dan mahasiswa agar mereka pun lebih sering melakukan riset/penelitian.
Djoko juga optimis dengan rencana Univeristas Widyatama menjadi kampus berbasis riset dalam waktu dekat akan terwujud.
Hal itu tidak terlepas dari dukungan jajaran pentingnya. Di antaranya Prof. Obi, Rektor Universitas Widyatama yang memiliki personal garansi dalam mempublikasikan jurnal ilmiah di Scopus, Prof. Haizam sebagai Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama yang memiliki kapasitas mumpuni dalam hal riset. Termasuk Prof. Dadang Suganda, Wakil Rektor I, Bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta Dr. Deden Sutisna, Wakil Rektor II, Bidang Keuangan dan SDM.
- Unpad Pastikan UTBK-SBMPTN 2022 Siap Dilaksanakan
- Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Rektor Unpad Minta Sektor Transportasi Berbenah
- Refleksi Akhir Tahun, Uninus Beberkan Keunggulan Kampus Aswaja kepada FWP Jabar