Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengakui, pihaknya belum bisa mengukur secara statistik dampak ekonomi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Tapi secara lapangan tentu lah terjadinya pengurangan ekonomi jual beli di masyarakat," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (13/7).
Diakui Emil, pendapatan daerah Pemprov Jabar semakin anjlok selama PPKM Darurat berlangsung. Padahal, dirinya memprediksi hanya akan kehilangan pendapatan sekitar Rp3 triliun.
"Kondisi keuangan 2021 ini memburuk. Dalam perhitungan kami tadinya kami prediksi sebelum PPKM Darurat kehilangan Rp3 triliun tapi dapat laporan lagi kita ada potensi kehilangan Rp2 triliun lagi jadi total hampir Rp5 triliun," katanya.
Karenanya, ia berharap PPKM Darurat ini tidak berlangsung lama.
"Sehingga kita harapkan PPKM Darurat ini tidak lama lama menjadi solusi supaya kami bisa mendapatkan pendapatan," ungkapnya.
Kendati demikian, dari sisi ekonomi makro investasi ekspor Provinsi Jabar masih menjadi yang terdepan se-Indonesia di kuartal ini.
"Kita masih juara satu, Rp20 triliun masuk dari asing untuk investasi di Jabar kemudian di ekspor juga 17 persen no satu di Indonesia. Menandakan dari sisi makro ekonomi Jabar masih performa dengan baik," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved