RMOLJabar. Tim Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD), Kabupaten Bandung Barat (KBB), menggelar sosialisasi bahaya bullying di kalangan pelajar di SMP Negeri 3 Parongpong, Selasa (30/7).
Sosialisasi diikuti sebanyak 668 siswa dihadiri oleh para komisioner KPAD KBB dibuka langsung Kepala SMP Negeri 3 Parongpong, Efni Iriani, serta didampingi para guru.
Ketua KPAD KBB, Dian Dermawan mengatakan, sosialisasi yang digelar ke kalangan pelajar sebagai sebuah edukasi dalam memberikan pemahaman bahaya bullying. Setelah siswa mengerti diharapkan mereka bisa melakukan antisipasi atau mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan pada saat melihat praktik bullying di lingkungan terdekatnya.
"Bullying marak terjadi dalam kehidupan sehari-hari termasuk di sekolah. Sadar atau tanpa disadari itu terjadi. Itulah pentingnya peran KPAD dalam memberikan pencegahan agar bullying tidak menjadi budaya negatif terutama di kalangan pelajar," tuturnya usai sosialisasi.
Menurutnya, KPAD menggandeng pihak sekolah dalam menyampaikan program atau regulasi yang harus ditaati siswa. Biasanya ketika pihak luar yang menyampaikan siswa akan segan dan mau mendengar. Terlebih KPAD memiliki tugas dalam mencegah terjadinya kekerasan pada anak. Sehingga melalui sinergitas dengan lembaga pendidikan diharapkan bisa menciptakan lingkungan sekolah yang terbebas dari perilaku buruk pada anak.
Kepala SMP 3 Parongpong, Efni Iriani menyebutkan, sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan KPAD KBB dalam mencegah terjadinya kekerasan pada anak. Anak didik sangat membutuhkan pembinaan luar ruang yang lebih interaktif daripada hanya mendapatkan teori di dalam kelas. Sebab mendidik dan mengajar bukan hanya tugas 40 orang guru yang ada di sekolah ini, tapi juga menjadi tanggungjawab semua pihak.
Terkait tema yang disampaikan mengenai perlindungan anak dari kekerasan, bullying, indisipliner, dan bahaya narkoba, memang menjadi permasalahan yang begitu rentan menimpa kalangan pelajar. Ini dikarenakan jiwanya yang masih rapuh dan belum stabil memungkinkan siswa dapat terjerumus pada perilaku negatif, ketika pondasi pendidikan dan agamanya tidak kuat.
"Sejak 2018 berdasarkan intruksi Bapak Presiden Jokowi, sekolah ini telah menerapkan pola Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Bagaimana siswa bisa menjadi religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Sehingga melalui sosialisasi dari KPAD KBB ini kami berharap dapat menumbuhkan prestasi, prestise, dan percaya diri siswa," sebutnya.
Agenda sosialisasi ini diisi oleh penyampaian materi oleh Ketua KPAD KBB, Dian Dermawan, Wakil Ketua II Prihatin Mulyanti, Komisioner Bidang Pornografi, Nur Siti Aisyah, dan Komisioner Bidang Pengasuhan, Ai Nita Sari. Turut hadir dalam kegiatan ini Komisioner KPAD KBB Bidang Hak Sipil, Adi H, dan Komisioner Bidang Agama dan Budaya, Teten Santana. [aga]
© Copyright 2024, All Rights Reserved