Pondok pesantren diharapkan menjadi lembaga pendidikan yang secara optimal mampu menanamkan jika antikorupsi dalam benak para calon generasi penerus bangsa. Sebab, banyak oknum dan pejabat yang sudah ditangkap kasus korupsi namun tak kunjung jera.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron, dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (5/4).
"Padahal KPK sendiri sudah 18 tahun bertindak memerangi korupsi di Indonesia. Saat ini masih banyak memproduksi koruptor baru (yang ada di Indonesia)," kata Nurul Ghufron.
Ia menilai, saat ini bangsa Indonesia perlu dibenahi dari segi pendidikannya. Salah satunya ialah menggandeng pondok pesantren agar bisa memproduksi kader bangsa yang tidak hanya luas ilmu, melainkan juga mencetak kader bangsa yang terampil.
"Pesantren juga dapat mencetak kader bangsa yang mempunyai karakter jujur, peduli terhadap sesama, tertib, dan adil. Kalau karakter tersebut dibangun sejak dini, maka para kader bangsa tersebut akan sadar, tidak menggunakan hak orang lain untuk kepentingan pribadinya," jelasnya.
Ghufron menyatakan, saat ini pendidikan antikorupsi sangat diperlukan. Sehingga, nantinya perlu diwariskan karakter anak bangsa yang jujur.
"Sehingga ke depannya bangsa Indonesia ini lebih baik lagi," pungkasnya, dikutip Kantor Berita Politik RMOL.
© Copyright 2024, All Rights Reserved