Meski kemarau telah berlalu, nyatanya pasokan air bersih dari Perumda Air Minum Tirta Raharja masih terputus. Akibatnya, warga di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, mesti merogoh saku lebih dalam guna membeli kebutuhan air bersih dari tanki setiap minggunya.
Kepala Kelurahan Leuwigajah, Uus Supriyadi mengatakan, terhentinya pasokan air bersih dari Perumda Air Minum Tirta Raharja terjadi sejak September 2019. Sampai saat ini, sebagian besar warganya mengandalkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari yang disuplai menggunakan truk tangki.
"Warga hampir lima bulan ini mengandalkan pasokan air dari tanki. Ya, sampai saat ini warga di sini mengalami kekeringan, terutama pelanggan air ledeng karena mereka biasanya tidak punya jetpump atau artesis di lingkungannya," ucap Uus saat dihubungi, Jumat (10/01).
Mirisnya, lanjut Uus, pengiriman air pertangki belum bisa mencukupi kebutuhan air bersih bagi seluruh warganya. Dampaknya, tidak sedikit warga yang kembali patungan untuk menambah pasokan air bersih dari tangki di setiap minggunya.
"Kasihanlah warga kalau harus patungan terus. Makanya kita kumpulkan ketua RW di forum RW untuk menangani persoalan ini nantinya akan bersurat menyampaikan keluhan warga ini ke Tirta Raharja sama ke Pemkot Cimahi," ungkapnya.
Dipaparkan dia, setiap RW di Leuwigajah memiliki jadwal pengiriman tangki air berbeda-beda. Pengiriman kebutuhan air bersih tersebut tidak hanya disuplai Tirta Raharja, namun ada pula dari sumbangan anggota dewan, serta inisiatif warga yang membeli.
"Kalau di RW 13 ini semuanya kan pakai air ledeng, jadi dikirim dari Tirta Raharja setiap hari Rabu dan Sabtu. Tapi kalau begini terus kasihan juga, kita juga tetap membayar abodemen tiap bulan," terangnya.
Sebagai upaya menangani masalah krisis air bersih di Leuwigajah, dia menerangkan, warga telah mengajukan pembuatan sumur artesis ke Pemkot Cimahi, akan tetapi sampai saat ini belum ada respon.
"Bila kehabisan air bersih, warga biasanya mengambil air dari masjid dan kantor RW, namun tidak digunakan untuk memasak melainkan untuk mandi dan mencuci. Karena pengajuan ke Pemkot juga belum ada tindak lanjut dari Pemkot," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved