Turki dan Uni Emirates Arab (UEA) mulai berbaikan setelah sempat bersitegang dalam beberapa tahun belakangan. Setidaknya, hal itu bisa terlihat saat Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, penguasa de facto UEA, memutuskan datang ke Turki demi memenuhi undangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Kedua pemimpin itu tampaknya berusaha meredakan ketegangan diantara kedua negara setelah dalam beberapa tahun belakangan telibat persaingan regional yang hampir merusak hubungan diplomasi mereka.
Dilansir AlJazeera, Selasa (23/11)pertemuan kedua tokoh berpengaruh di dunia Islam itu akan berlangsung Rabu (24/11). Pertemuan ini merupakan diplomasi tingkat tertinggi diantara kedua negara dalam beberapa tahun belakangan.
Turki dan UEA kerap berada di posisi bersebrangan dalam berbagai konflik di Afrika Utara dan Jazirah Arab, termasuk dalam konflik yang terjadi di Libya.
“Hubungan bilateral akan ditinjau dengan semua dimensinya, dan langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan akan dibahas,” kata sebuah pernyataan dari kepresidenan Turki.
“Isu-isu regional dan internasional juga akan dibahas dalam pembicaraan tersebut,” tambahnya.
Kunjungan hari Rabu datang “atas undangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan”,
Kantor berita UEA, WAM melaporkan, pertemuan kedua pemimpin terjadi atas inisiatif Turki.
Diskusi putra mahkota UEA dengan presiden Turki itu akan fokus pada beberapa isu krusial.
“Membahas konsolidasi hubungan bilateral di berbagai bidang untuk mencapai kepentingan bersama dua negara dimasa yang akan datang. Selain itu akan dibahas juga sejumlah masalah yang menjadi perhatian bersama terkait masalah regional dan internasional terbaru,” kata WAM.
Sebagai langkah penjajakan, kedua pemimpin sebelumnya melakukan pembicaraan via telepon pada 31 Agustus lalu.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ankara nampaknya tengah berusaha untuk mengurangi ketegangan dengan UEA dan sekutu Arabnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved