Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) melaporkan dugaan gratifikasi yang dilakukan oleh Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, ke Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Ketua LAKI KBB, Gunawan Rasyid, menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan berbagai bukti yang menguatkan dugaan gratifikasi yang melibatkan beberapa dinas di KBB untuk kepentingan Arsan Latif.
"Laporan tersebut telah kami kirimkan ke Presiden Jokowi setelah menemukan berbagai bukti. Laporan ini diproses di Kementerian Dalam Negeri sesuai tupoksi, dan saya sudah dipanggil sebanyak lima kali," ujar Gunawan Rasyid, yang akrab disapa Guras, dalam konferensi pers di Bandung Barat, Senin (27/5).
Guras menjelaskan bahwa dirinya telah dipanggil oleh Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) dan Tim Wastama yang melakukan penilaian kinerja Pj Bupati setiap tiga bulan. Dalam pemeriksaan terkait dugaan gratifikasi, beberapa dinas mengakui adanya praktik tersebut.
"Gratifikasi tidak memandang besar kecilnya nilai, tetapi proses itu ada dan diketahui oleh Tim Itjen," katanya. "Unsur gratifikasi sudah terbukti dengan minimal dua alat bukti yaitu saksi, saya, dan beberapa dinas."
Guras mengungkapkan kekecewaannya terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena laporan dugaan korupsi yang sudah lama disampaikan belum menunjukkan perkembangan berarti. Dia berharap Itjen Kemendagri dapat segera menindaklanjuti temuan ini.
"Dalam evaluasi kedua pada 20 Maret 2024 dan presentasi pada 26 Maret, saya sampaikan kepada pemeriksa agar temuan ini menjadi bahan evaluasi Tim Wastama," ujarnya. "Tim Wastama hanya melihat angka-angka yang dilaporkan tentang kinerja, tidak pada konteks kepemimpinan."
Guras menegaskan bahwa LAKI KBB fokus pada masalah kepemimpinan dan perilaku. "Ada dugaan gratifikasi dan dugaan etika terkait anggaran yang tidak ada dalam RKPD senilai Rp31 miliar. Bukti kami lengkap," imbuhnya.
Dia menekankan bahwa Kemendagri harus berada di garis depan dalam menindaklanjuti temuan ini karena sudah terbukti dan terungkap. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan yang diambil. Bahkan, KPK RI belum melakukan verifikasi ke Kemendagri terkait masalah tersebut.
"Kami berharap KPK lebih leading karena ini menyangkut korupsi. Akhirnya, saya memunculkan maklumat ini," katanya.
Maklumat LAKI KBB berisi lima poin penting:
© Copyright 2024, All Rights Reserved