Berbagai asumsi muncul dipublik terkait rencana beroperasinya BIJB Kertajati. Bagaimana tidak, ada sebagian orang yang berasumsi bahwa BIJB Kertajati akan sepi peminat.
- Terbebani Utang Pembangunan, Salah Satu Alasan BIJB Jual Saham ke Perusahaan Asing
- BIJB Kertajati Ditawarkan ke Asing, Ono Surono: Kepemilikan Saham Harus 100 Persen Dimiliki Pemprov Jabar
- BIJB Kertajati Dijual?
Baca Juga
Menanggapai hal itu, Anggota DPRD Jawa Barat Daddy Rohanady mengatakan, dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa, Provinsi Jabar merupakan pangsa pasar yang sangat potensial.
Mayoritas penduduk Jabar, lanjut dia, adalah muslim. Dengan demikian, semangat menunaikan Rukun Islam kelima, yakni pergi haji, sangatlah besar.
Oleh karena itu, menurut Daddy, asumsi bahwa BIJB Kertajati sepi pengunjung, sungguh sangat tidak tepat.
“Pergi haji memang memang hanya setahun sekali dan dibatasi pula dengan berbagai pertimbangan. Jangan lupa, masih ada sederet peluang lain yang tidak kalah banyak jumlahnya,” kata Daddy, Jumat (28/10).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, masih ada pekerja migran Indonesia (PMI) yang jumlahnya juga tidak sedikit. Bukan hanya PMI asal Jabar yang dapat menggunakan jasa BIJB Kertajati.
“Jamaah umrah maupun PMI dari wilayah terdekat, semisal Brebes maupun Tegal bisa jadi terbang via Kertajati,” ungkapnya.
Kemudian, mereka yang akan pergi berdinas, entah dari lembaga pemerintah maupun swasta juga tidak sedikit.
Jadi, sambung Daddy, para pengusaha, wisatawan, pegawai negeri, anggota dewan, maupun masyarakat awam juga dapat memilih BIJB Kertajati sebagai alternatif tempat keberangkatan atau kepulangan perjalanannya.
“Artinya, sangat banyak orang yang akan menggunakan jasa BIJB Kertajati. Dengan demikian, tidak tepat rasanya jika BIJB Kertajati dikatakan akan kekurangan penumpang,” tandasnya.
- Bekas Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara Dituntut 12 Tahun Penjara
- Hakim Sebut Irfan Suryanegara Terbukti Rugikan Orang Lain
- Bedi Budiman Dorong Inovasi di Jabar Harus Menjadi Role Model Nasional