Politisi Partai Nasdem, Timur Malaka Kiemas, menyatakan mundur dari Ketua Umum Barisan Pencinta Puan Maharani (BP2M).
- Sahroni Jelasakan Alasan Ridwan Kamil Tak Masuk Bacalon Presiden Nasdem Di Pilpres 2024
- Hubungan Tak Harmonis, Fraksi PKB-PSI Kota Bandung Diambang Perpecahan
- Kejagung Diminta Selidiki Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit ke PT Titan
Baca Juga
Usai Nasdem merekomendasi tiga bakal calon presiden, yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo. Timur yang juga sepupu Puan Maharani, langsung menyatakan mudur dari Ketua Umum BP2M.
"Di acara Rakernas Partai Nasdem telah keluar rekomendasi tiga bakal calon presiden. Jadi saya menyatakan mundur dari Ketua Umum BP2M," tuturnya saat mengunjungi Cirebon
Selain itu, Timur juga berharap Ganjar Pranowo dan Joko Widodo untuk hijrah ke Partai Nasdem.
"Saya berharap, semoga Pak Ganjar dan Pak Jokowi ikut hijrah ke Partai Nasdem seperti yang dilakukan saya," ujarnya.
Menurut Timur, hijrah dirinya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke Partai Nasdem lantaran di partai yang saat ini digawangi oleh Megawati Soekarnoputri itu sudah tidak lagi membela kepentingan rakyat.
“Saya menyatakan mundur dari Ketua Umum BP2M. Bila Puan masih memiliki ambisi untuk maju pada Pilpres 2024, biarlah rakyat yang memilih. Tapi faktanya beberapa bulan BP2M melakukan sosliasisai, tapi nyatanya elektabilitas Puan masih di bawah 5 persen. Ini membuktikan bahwa rakyat sudah tidak lagi simpati terhadap partai yang selama ini mengusung jargon partai wong cilik,” tegasnya.
Sebelumnya, Timur merupakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang hijrah ke Partai besutan Surya Paloh. Ponakan Taufik Kiemas ini mengaku mempunyai Visi dan Misi yang sama dengan Partai Nasdem.
Di saat acara Rakernas Partai Nasdem, Timur juga mendirikan komunitas baru Sahabat Timur Malaka (STM). (Dede Adhitama)
- Rakerda PAN Cirebon Usulkan 4 Nama Bacepres, Ada Ganjar Dan Anies
- Perintah Ace Hasan, Golkar Cirebon Bidik 10 Kursi di Pileg 2024
- Masyarakat Kuningan Keluhkan Jalan Rusak, Yanuar Prihatin: Jadi Perhatian Khusus Dinas Terkait