RMOLJabar. Proyek pembangunan light rail transit (LRT) dikritik Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pasalnya, proyek tersebut dinilai tidak efesien.
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Syafti Hidayat menilai pernyataan JK atas proyek pembangunan infrastruktur LRT Jabodebek senilai Rp500 miliar per kilometer yang kemahalan itu, merupakan bentuk kritik dari dalam. Hal itu menjadi kejanggalan dan harus segera ditindaklanjuti oleh KPK.
"Itu adalah cara JK mengkritik dari dalam. Tindakan JK ini harus diapresiasi (KPK)," ujar Syafti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (26/1).
Sebab, kata mantan pengurus Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) ini, korupsi merupakan tindakan tidak terpuji yang bisa menyengsarakan rakyat.
"Korupsi itu memiskinkan rakyat. Korupsi itu musuh kita semua," pungkas Syafti.
Selain LRT Jabodebek, Jusuf Kalla juga mengkritik pembangunan infrastruktur LRT Palembang dan kereta Trans Sulawesi yang sama-sama dinilai tidak efesien. [aga]
© Copyright 2024, All Rights Reserved