Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SD dan SMP se-Kabupaten Purwakarta secara serentak, Senin (12/7).
Karena masih dalam suasana PPKM Darurat, pembukaan MPLS tersebut dihelat secara online, melalui tayangan langsung di channel Youtube Linuhung TV. Tampak mengikuti giat tersebut, yaitu para siswa peserta MPLS serta kepala sekolah jenjang SD dan SMP se-Kabupaten Purwakarta.
Dalam arahannya, Kadisdik Purwakarta menyingung sikap warga sekolah yang harus ditunjukkan di masa pandemi ini. Diantaranya yang terpenting, kata dia, adalah kepedulian dan gotong-royong.
"Semuanya harus saling bantu, peduli dan bergotong-royong. Yang sedang dalam kesusahan, harus dibantu agar kesulitannya lebih ringan. Sikap ini harus tumbuh dalam diri setiap warga sekolah. Sehingga, terpaan krisis akan bisa kita lewati dengan baik," kata Kang Ipung, begitu ia kerap disapa.
Menurutnya, rasa kepedulian pulalah yang akan menggerakkan pelayanan maksimal di masa pandemi. "Seperti kita tahu, pandemi Covid-19 ini menyebabkan banyak keterbatasan. Termasuk dalam aspek layanan pendidikan. Meski begitu, kita tetap harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik. Tanpa kepedulian, hal demikian tidak akan tercapai," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan hal paling substansial dari pelaksanaan MPLS adalah kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah. "Kenal saja tidak cukup. MPLS berhasil apabila siswa tergerak untuk peduli terhadap lingkungan sekolahnya," tuturnya.
Ia juga mengulas, di masa pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini, oksigen dirasakan sebagai sesuatu yang sangat krusial. "Karena itu, siswa harus sadar terhadap lingkungannya. Alam secara natural terus memproduksi oksigen melalui tumbuh-tumbuhan. Harus dijaga dengan baik, sehingga mereka lestari dan terus menghasilkan oksigen untuk kita," ungkapnya.
Lebih jauh lagi, lanjut Kang Ipung, ekosistem lingkungan harus juga dirawat. Hal-hal yang mengganggu keseimbangan ekosistem perlu dieliminasi. Salahsatunya, sampah.
"MPLS harus menghasilkan siswa-siswa yang tanggap terhadap isu sampah. Minimal, ada perubahan perilaku terhadap sampah, dari yang asalnya cuek menjadi peduli," ujarnya.
Ia berharap, MPLS betul-betul bisa berkualitas dan bisa mencapai tujuan yang dikehendaki. "Saya berharap MPLS betul-betul berkualitas dan sanggup berujung pada pencapaian indikator siswa yang dikehendaki, yaitu mereka yang peduli terhadap lingkungannya," demikian Kang Ipung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved