Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan mengimbau warga untuk selalu waspada. Sebab selama bulan Februari, lebih dari 20 peristiwa kebencanaan terjadi dalam satu pekan terakhir ini. Bahkan selama Februari 2022 saja, jumlah kebencanaan meningkat dari bulan sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana kepada Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (8/2).
"Selama musim hujan ini, warga Kabupaten Kuningan diimbau untuk selalu waspada. Terlebih bagi mereka yang tinggal atau menetap di wilayah yang masuk kategori rawan bencana alam," ujar Indra.
Indra mengatakan, peristiwa bencana alam bisa terjadi kapan saja, dan sulit untuk diprediksi. Karena itu, masyarakat harus selalu siaga menghadapi kejadian tersebut.
Kebencanaan di Kabupaten yang terjadi, dirinya menyampaikan seperti tanah longsor, pergerakan tanah, angin kencang, rumah ambruk dan juga banjir.
"Sementara berdasarkan hasil kaji cepat sepanjang Januari 2022 terkait kebencanaan di Kabupaten Kuningan terjadi cukup tinggi. Sebab, hanya dalam satu bulan saja sudah dilanda 41 kejadian bencana yang tersebar di beberapa titik," jelasnya.
"Memang sepanjang Januari saja musibah kebencanaan terjadi cukup signifikan mencapai 41 bencana. Adapun kejadian kebencanaan yang paling mendominasi adalah tanah longsor. Kejadian tanah lonsgor tersebar di sejumlah desa," sambungnya.
Di bulan Januari, Ibe sapaannya merinci, sebanyak 26 kejadian tanah longsor, enam musibah angin kencang, tiga bencana banjir, dua peristiwa sambaran petir, dua kejadian rumah ambruk, satu kebakaran rumah dan satu pergerakan tanah.
"Sebaran bencana itu terjadi di 18 kecamatan dengan 31 desa. Ini yang terjadi selama Januari 2022. Ini juga tidak terlepas dari tingginya intensitas curah hujan yang terkadang tinggi," ujarnya.
Sementara di bulan Februari ini, kata Ibe, peristiwa kebencanaan yang terjadi semakin meningkat. Apalagi berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, jika bulan Februari memasuki fase peningkatan curah hujan.
"Jadi puncak-puncaknya darurat hidrometeorologi ini ya di bulan Februari. Sebab pada saat libur Imlek saja di awal bulan, dalam satu hari saja ada 13 titik kebencanaan. Terutama memang tanah longsor dan pergerakan tanah. Maka dari itu kami menghimbau masyarakat, khususnya yang wilayah pembukitan untuk tetap waspada," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved