Film "Mencuri Raden Saleh" tengah menjadi buah bibir karena memiliki alur cerita menarik yang jarang dilihat pada film-film yang ada di Indonesia.
Film karya Angga Sasongko ini mengajak penonton mengikuti petualangan sekelompok pemuda yang berencana mencuri lukisan seharga 3 miliar karya Raden Saleh.
Eits, tapi kalian sudah tau belum siapa sosok dari bapak seni lukis modern Indonesia ini? Bahkan, namanya juga diabadikan pada salah satu nama jalan di Jakarta Pusat loh.
Raden Saleh lahir pada tahun 1807 dengan nama lengkap Raden Saleh Syarif Bustaman. la adalah anak dari Sayyid Hoesen bin Alwi bin Awal bin Jahja yang merupakan keturunan Arab. Sementara Itu, Ibunya adalah Mas Adjeng Zarip Hoesen, yang memiliki darah Jawa.
Tinggal di daerah Terboyo, Semarang. Sejak usia 10 tahun, la diserahkan pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang Belanda atasannya di Batavia. Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah rakyat (Volks-School).
Rekam jejak Raden Saleh membuatnya memperoleh beragam penghargaan, tidak hanya sebagai pelukis, tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Ada sejumlah penghargaan yang tercatat pernah diterima oleh Raden Saleh. Diantaranya pribumi pertama yang menjadi Anggota Kehormatan Masyarakat Batavia untuk Seni dan ilmu Pengetahuan pada 1866.
Ia juga mendapat Anugerah Seni sebagai "Perintis Seni Lukis di Indonesia" dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Anumerta) pada 1969.
Sejumlah penulis dan peneliti menyebutnya sebagai "manusia modern" Jawa pertama yang memiliki pola pikir ala Barat dan la juga menghabiskan 25 tahun masa hidupnya di Eropa di kalangan elite aristrokat dan Intelektual.
Alwi Sahab dalam bukunya berjudul "Batavia Kota Banjir” menuliskan bahwa Raden Saleh sangat tertarik dengan Istana yang berada di Callenberg saat berada di Jerman.
Saat kembali ke Tanah Air, Istana Callenberg memicu Raden Saleh untuk memanfaatkan tanah miliknya di Cikini yang mencakup Taman Ismail Marzuki, SMP II Cikini dan Masjid Cikini. la memanfaatkan tanahnya itu untuk membangun rumahnya, meniru Istana Callenberg. Rumah Raden Saleh ini berada di dalam kompleks Rumah Sakit PGI Cikini yang berlokasi di Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat.
Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah Al habsyi (Habib Cikini) menikahi adik dari Raden Saleh yang bernama Syarifah Rogayah binti Husein bin Yahya.
Raden Saleh dikenang salah satunya karena lukisan historisnya,Penangkapan Pangeran Diponegoro. Di mana di dalamnya menceritakan dan menggambarkan 4 pengkhianatan pihak Belanda kepada Pangeran Diponegoro yang mengakhiri Perang Jawa pada tahun 1830.
Raden Saleh dikenal dengan gaya romantisme dan dijuluki sebagai pionir pelukis modern di Indonesia. 4 Hasil lukisan nya banyak menampilkan cerita yang emosional, dinamis, menyentuh perasaan dan mengandung sindiran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved