Terbentuknya pemerintahan baru di Afghanistan merupakan realitas yang tak bisa diabaikan. Komunitas internasional pun telah menunjukan keinginan untuk berperan dalam mengatasi krisis di Afghanistan.
"Ada pengakuan atas realitas baru (di Afghanistan). Ada kesadaran bahwa keterlibatan dan dialog diperlukan untuk pemahaman yang lebih baik dan bermanfaat,” kata Shah Mahmood Qureshi pada konferensi pers di ibu kota Islamabad, Jumat (10/9).
Sebelumnya Qureshi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares.
"Ada keinginan untuk terlibat, meski belum pada tahap memberikan pengakuan. Orang tak tegesa-gesa; mereka menonton, menunggu, melihat peristiwa yang sedang berlangsung di Afghanistan dan mereka tidak menutup mata,” katanya.
Dalam pandangannya, dunia internasional sebaiknya menerima realitas baru di Afghanistan dan terlibat dengannya. Ia juga memperingatkan bahwa isolasi akan berdampak buruk bagi Afghanistan wilayah Asia Tengah atau pun dunia.
Qureshi mendesak masyarakat internasional untuk fokus pada pencegahan krisis kemanusiaan di Afghanistan. Ia kembali mengimbau AS untuk melepaskan aset Afghanistan yang dibekukan setelah pengambilalihan Taliban pada 15 Agustus.
"Keruntuhan ekonomi di Afghanistan tidak akan cocok untuk siapa pun," katanya.
AcAlbares mengatakan Spanyol dan Uni Eropa mengakui perlunya berkoordinasi dengan Pakistan dalam masalah Afghanistan.
“Kami tahu Pakistan punya pengetahuan dan pengaruh atas Afghanistan,” kata diplomat top Spanyol, yang menyebut Islamabad sebagai “mitra yang sangat penting bagi UE.”
Dia menegaskan, Spanyol tidak akan meninggalkan Afghanistan dan rakyatnya sendirian pada saat mereka membutuhkan, dan menginginkan bantuan kemanusiaan segera sampai di negara itu asalka "kondisinya terpenuhi."
Albares menekankan bahwa kebebasan bergerak bagi orang-orang yang ingin meninggalkan Afghanistan, terutama mereka yang bekerja untuk badan-badan internasional, harus dijamin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved