Keputusan Airlangga Hartarto mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golkar menjadi kabar yang mengejutkan.
Berbagai spekulasi terkait alasan Airlangga Hartarto mundur pun bermunculan, misalnya indikasi tekanan pihak-pihak tertentu.
Seperti diutarakan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto. Ia meyakini mundurnya Airlangga Hartarto karena berada dalam posisi tertekan.
"AH sudah pasti dalam tekanan," kata Hari merespons video Airlangga beredar yang berisi pernyataan mundur sebagai Ketum Golkar, Minggu (11/8).
Hari berpandangan, keputusan Airlangga Hartarto mundur akan membuka ruang dan jalan mulus bagi pencari suaka politik, misalnya Joko Widodo.
"Segala cara akan dilakukan Jokowi dan dinastinya, apalagi Partai Golkar adalah partai yang mengusung Gibran mendampingi Prabowo Subianto," kata Hari.
"Gagasan mencarikan ruang bagi Jokowi sudah dilakukan. Namun sulit karena Jokowi dan dinasti tidak memiliki parpol yang dapat berkiprah di parlemen. Maka tidak lain memasukkan dinastinya ke Partai Golkar," pungkas Hari, dikutip Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL.
© Copyright 2024, All Rights Reserved