Mutasi atau varian baru Covid-19 telah ditemukan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Akan tetapi, Pemprov Jabar belum akan memperketat di daerah yang berbatasan langsung dengan Jabar.
Merespon hal tersebut, Ketua Harian Satgas Covid-19 Jabar, Daud Achmad mengatakan, di daerah yang berbatasan langsung dengan Jateng belum ada treatment khusus. Namun, dirinya mengapresiasi langkah yang diambil Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang meminta masyarakat di Kabupaten Kudus agar tinggal di rumah selama beberapa hari ke depan.
Di samping itu, imbuh Daud, Pemprov Jabar hingga saat ini belum mendapatkan laporan klinis terkait masyarakat yang terpapar virus varian baru itu. Ia mengaku masyarakat di Jabar yang terpapar Covid-19 masih sama dengan kasus awal di Indonesia.
"Kami berharap mudah-mudahan tidak ada di Jabar. Sampai sekarang kami belum dapat kabar varian baru itu," kata Daud, Senin (14/6).
Sebelumnya, terdapat kasus varian baru di Jateng, Jabar terlebih dahulu mendapatkan kasus varian Covid-19 dari Inggris yang ditemukan di Kabupaten Karawang. Kemudian, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengklaim kasus tersebut telah ditangani dengan baik.
"Saya laporkan semua yang masuk (corona) varian-varian baru itu kondisinya sudah sembuh. Tidak ada hal baru yang mengkhawatirkan," ujar Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil di Mapolda Jabar, Senin (24/5/2021).
Setalah hal tersebut terjadi, Pemprov Jabar akan memperketat penerapan tes Covid-19 pada WNA yang masuk ke wilayah Jabar. Emil meminta, pantauan harus dilakukan di wilayah yang sering didatangi WNA.
"Kami juga melakukan pengetesan kepada WNA, orang yang pulang dari luar negeri untuk mengetahui barangkali ada varian baru. Kita lakukan namanya gnom sixcuensing. Jadi bagi yang positif kita tes, tapi belum ada hasilnya," tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved