Terendus kabar bakal terjadinya Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor 2024 tanpa perlawanan alias melawan kotak kosong, membuat Partai Nasdem dan PKS rapatkan barisan membentuk koalisi.
Wacana melawan kotak kosong itu muncul setelah ada rencana Partai Gerindra memborong banyak partai politik untuk bersatu menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
"Partai Nasdem dan PKS berkomitmen menjaga marwah demokrasi di Kabupaten Bogor. Orang harus berkontestasi dengan orang. Berkontestasi antar ide, gagasan dan pikiran. Kalau orang berhadapan dengan kotak kosong, ide dan gagasan apa yang dipertarungkan," ujar Wakil Ketua DPW Nasdem Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya, Jum'at (9/8) .
Mantan Anggota DPRD Jawa Barat dua periode ini menegaskan, bahwa dirinya menolak kemungkinan orang bertarung dengan kotak kosong yang notabene benda mati.
"Pemilu melawan kotak kosong adalah penghinaan atas akal sehat dan integritas kemanusiaan, dalam tradisi demokrasi yang sudah didobrak oleh para aktivis Mahasiswa 98," tegasnya.
Sementara, Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor Dedi Aroza menuturkan, jumlah kursi DPRD Fraksi Nasdem ada 4, sementara kursi DPRD Fraksi PKS ada 7 kursi. Artinya, jumlah tersebut memenuhi syarat 20 persem, untuk mengusung pasangan Cabup-Cawabup Bogor.
"Jika koalisi ini resmi terbentuk, maka tinggal berkomunikasi, siapa yang menjadi Cabup, dan siapa yang menjadi Cawabup Bogor," kata Dedi Aroza.
Ia menambahkan bahwa, politik masih dinamis, dan bisa saja ada partai politik yang bergabung dalam Koalisi Jumat Berkah. "Masih terbuka, partai politik lain bergabung dengan poros yang kami bentuk," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved