Dalam mimbar bebas yang terjadi dalam aksi massa di halaman gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangandaran orasi secara bergantian dan aspirasi dari masyarakat terus menghujani.
Diketahui, mimbar bebas yang digelar oleh Komite Anti Penindasan Rakyat dan Koalisi Anti Mafia Hukum serta Mafia Pemerintah melibatkan berbagai elemen nasyarakat dari mulai kalangan petani, pemuda, mahasiswa hingga kalangan profesi.
Kali ini, orasi dilakukan oleh kalangan pemuda dan nahasiswa, dalam khutbahnya mereka menyampaikan kekecewaan dan ketidakjelasan program yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran.
Salah seorang perwakilan pemuda yang turut berorasi di mimbar bebas Tian Kadarisman mengaku, bahwa di Kabupaten Pangandaran banyak sekali isu yang sedang terjadi secara bertubi dan belum diselesaikan.
"Baru saja kemarin banyak isu-isu yang terjadi dan belum selesai, kini terjadi lagi intimidasi kepada para petani bahkan diduga melakukan kekerasan. Ini sama saja menyakitkan hati rakyat," ucap Tian dalam orasinya, Kamis (25/5).
Sambil berorasi, seruan kata lawan, terus ia gemakan, ia juga meminta para anggota dewan untuk tidak diam saja dan menyaksikan maayarakat yang sedang terintimidasi.
"Katanya perwakilan masyarakat Pangandaran, tetapi ketika melihat rakyat terintimidasi malah tinggal diam, tidak ada yang mau turun," tuturnya.
Ekonomi melesat dan visi Pangandaran untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, kata Tian, hanya bualan belaka dan malah membuat sakit hati masyarakat.
"Pangandaran Hebat, tidak jelas itu program. yang paling penting untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat tetapi tidak terjadi. pemerintah busuk, malah bikin sakit hati masyarakat," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved