LAWAN yang tangguh saat berkompetisi, rekan yang loyal saat bermitra! Itulah kalimat singkat untuk menggambarkan relasi Pak Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi.
Tentu belum hilang dalam ingatan kita pertarungan seru Pilpres 2014 dan 2019 antara Prabowo versus Jokowi.
Kalau di sepakbola duel tersebut bak El Clasico di Liga Spanyol antara Real Madrid kontra Barcelona. Kedua pihak mempunyai kemampuan yang nyaris sama, juga pendukung yang nyaris sama banyak. Kalau akhirnya ada yang menang, diraihnya dengan susah payah dan hasilnya pun hanya kemenangan tipis.
Semua tingkat perselisihan sudah diselesaikan, mulai dari lapor melapor di Bawaslu sampai Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di Mahkamah Konstitusi. Final and binding Pilpres sudah selesai. Pak Prabowo dinyatakan sebagai juara kedua alias runner up.
Langkah mengejutkan ketika Pak Prabowo kemudian bersedia menjadi pembantu Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.
Beliau langsung dibully, dicap munafik dan bahkan dituduh sebagai pengkhianat.
Tapi bukan Pak Prabowo namanya kalau menjadi lemah karena dihina. Sepanjang kariernya sejak menjadi taruna TNI, beliau sudah kenyang makan asam dan garam kehidupan militer politik yang penuh dengan intrik.
Fitnah terhadap beliau juga tak tanggung-tanggung, namun semua bisa dilewatinya dengan santai saja. Berpasrah pada yang Maha Kuasa. Becik ketitik ala kentara. Suatu saat orang pasti akan paham apa yang sebenarnya terjadi.
Demi kepentingan yang lebih besar yakni kepentingan bangsa dan negara agar tidak terus menerus terjadi kegaduhan yang sangat tidak produktif, Pak Prabowo masuk kabinet membantu Presiden Jokowi mengurus negara.
Beliau all out kerja benahi bidang pertahanan. Hasilnya sedikit demi sedikit mulai terlihat. Puluhan triliiun anggaran berhasil diselamatkan dari pemborosan. Bahkan hampir semua survei menempatkan beliau sebagai salah satu menteri dengan kinerja paling moncer.
Kemarin di Istana, Pak Prabowo menyampaikan dukungannya kepada Presiden Jokowi. Sontak buzzer kardus yang ingin memanipulasi dan menunggangi pendukung Prabowo 2019 kompak memprovoasi publik untuk membully beliau.
Sudah diduga yang terjadi, Pak Prabowo tetap tenang, santai dan tidak baper. Beliau katakan bahwa di saat pandemi ini memang kita harus semakin kompak, saling dukung agar penanganan pandemi semakin berhasil.
Terima kasih Pak Prabowo untuk memberikan pelajaran politik yang sangat berharga kepada kami. Pelajaran ini jarang kami dapat sebelumnya.
Habiburokhman
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
© Copyright 2024, All Rights Reserved