Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar menilai adanya perbedaan pemerintahan antara daerah dan pusat meski tipis. Karenanya, Fraksi Partai Gerindra akan tetap kritis jika ada kebijakan pemerintah daerah yang dinilai tidak sesuai.
Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar, Daddy Rohanady mengungkapkan, pihaknya sebagai wakil rakyat tentunya memiliki fungsi pengawasan, penganggaran, dan legislasi.
"Karena bagaimana kami mau mengontrol kalau anggarannya tidak tahu. Bagaimana mau mengontrol kalau peraturannya tidak tahu. Saya kira ketiga poin tersebut harus saling berkaitan satu sama lain," ungkap Daddy, Rabu (17/11).
Di samping itu, imbuh Daddy, terdapat perbedaan yang sangat tipis di pemerintah daerah dengan pusat. Di pusat, Ketum DPP Gerindra, Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di pemerintah yang sedang berjalan.
Sedangkan di Jabar, pihaknya tidak memiliki kepala dinas yang berasal dari Partai Gerindra. Sehingga, terdapat perbedaan mengenai seberapa tajam kritik legislatif kepada eksekutif.
"Kan ngga mungkin juga Pak Fadli Zon bisa mengkritik secara leluasa terkait kebijakan Pak Prabowo sebagai Menhan. Saya kira itu tetap ada hal-hal yang harus dijaga hanya saja fungsi kontrol tetap melekat," imbuhnya.
"Jabar dengan Pusat tidak bisa disamakan, tidak apple to apple. Karena di Pusat jelas ada Pak Prabowo di dalam, kalau di Jabar kami tidak punya kepala dinas," sambungnya.
Atas dasar hal tersebut, kritikan yang dirinya ungkapkan terhadap Pemprov Jabar mengenai 'gedebong pisang' sebagai palang pintu air dan mengenai Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) beberapa waktu lalu merupakan hal yang pasti.
"Itu kritik kalau saya boleh bilang keras ya keras," singkatnya.
Pasalnya, dewan memiliki peranan untuk meluruskan arah koridor pembangunan di Jabar. Ia pun yakin hal-hal seperti itu dipahami partai sebagai upaya untuk meluruskan yang mungkin 'berbelok sedikit'.
"Saya menyampaikan hal-hal yang menurut saya sesuai porsi dan realita. Saya bukan orang gila yang harus menyampaikan apa yang dilakukan Ridwan Kamil semua tidak baik. Yang baik tentu harus diapresiasi tapi yang kurang baik harus diluruskan," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved