Pemprov Jabar mendapatkan tambahan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sekitar 119 ribu dosis vaksin dari Kementerian Pertanian (Kementan). Jadi total vaksin yang diterima Pemprov Jabar sekitar 120 ribu dosis.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Arifin Soedjayana menjelaskan, pihaknya memprioritaskan distribusi vaksin PMK ke sentra sapi perah. Sebab, PMK mengakibatkan produksi susu anjlok bahkan sempat turun hingga 80 persen karena indukan sapi yang mati.
"Distribusi hari ini ke kabupaten dan kota. Kita rapat dan mulai besok mereka harus vaksinasi. Sentra sapi perah menjadi prioritas," kata Arifin, Kamis (23/6).
Pada pelaksanaan vaksinasi, DKPP Jabar menggandeng Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI). Sebab, para perternak sapi perah harus mengunggah data hewan yang telah tervaksin ke sistem informasi kesehatan hewan nasional (iSIKHNAS).
"Jadi nanti kelihatan di dashboard kelihatan berapa yang sudah divaksin. Itu akan kelihatan karena berbasis NIK si perternaknya," ucapnya.
Arifin menerangkan, kebutuhan vaksin PMK di Jabar mencapai 600 ribu untuk sekali penyuntikkan. Akan tetapi, penyuntikkan vaksin PMK harus dilakukan sebanyak tiga kali secara bertahap sehingga Jabar membutuhkan 1,8 juta vaksin PMK untuk hewan ternak.
"Dari populasi kita meminta di angka 600 ribu untuk satu kali vaksin, itu untuk semua hewan termasuk domba dan kambing. Sekarang baru dikasih 120 ribu dosis vaksin. Mudah-mudahan kita diberikan lagi," terangnya.
Sebagaimana diketahui, sentra sapi perah di Jabar terdapat di Pangalengan Kabupaten Bandung, Lembang Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Bogor.
© Copyright 2024, All Rights Reserved