Jasa Tirta II bersama Network of Asian River Basin Organization (NARBO) gelar webinar internasional dengan bahasan, The Role Water Related Infrastructure for Mitigation Disaster, Rabu (1/3) lalu.
Acara dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang juga mengundang negara anggota NARBO untuk berpartisipasi aktif pada The 10th World Water Forum yang akan digelar di Bali pada 18-24 Mei 2024 mendatang.
Webinar series itu menghadirkan narasumber dari praktisi SDA yang handal yang berasal dari beberapa Negara seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Basuki Hadimoeljono, Direktur Utama Jasa Tirta II dan Chairman NARBO Imam Santoso, Director of Science Technology and International Cooperation Department (STICD) Vietnam Disaster and Dyke Management Authority, Ministry of Agriculture and Rural Development (MARD) Doan Thi Tuyet Nga.
Selain itu ada juga Superintending Engineer (Civil) Planning-1 Directorate Bangladesh Water Development Board (BWDB) Robin Kumar Biswas.
Ada juga narasumber lainnya adalah Toshiro Suzuki sebagai Director General, International Affairs, Japan Water Agency (JWA) dan Michio Ota sebagao Senior Specialist for Water Resources Engineering, Advisor, International Affairs Division, Management and Planning Department Japan Water Agency (JWA).
Diskusi tersebut dimoderatori oleh Direktur Irigasi dan Rawa Ditjen SDA Kementerian PUPR Ismail Widadi.
Webinar fokus membahas isu terkait penanganan bencana banjir yang terjadi di negara-negara anggota NARBO, berbagi informasi tentang kasus bencana, berdiskusi masalah dan tantangan solusi baik pada infrastruktur keras maupun lunak untuk mitigasi dampak bencana.
Sementara, Direktur Utama Jasa Tirta II Imam Santoso yang juga menjabat sebagai Chairman NARBO menyampaikan perlu beberapa strategi yang relevan mengenai infrastruktur air yang memiliki ketahanan terhadap bencana harus diperhitungkan, terutama terkait pencegahan tanggap darurat dan rekonstruksi pascabencana.
"Untuk menjalankan program tersebut, semua pihak termasuk anggota NARBO harus meningkatkan kerjasama dan kolaborasi untuk dapat membawa kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat," ujar Imam Santoso.
Sebanyak 752 peserta berkesempatan mengikuti webinar nasional secara virtual dan melalui Youtube Channel Water and Renewable Energy Learning Center.
Diketahui, sejak Tahun 2003, NARBO dibentuk untuk meningkatkan kapasitas Pengelola Sumber Daya Air (SDA) yang dilakukan secara Integrated Water Resources Management (pengelolaan sumber daya air terpadu) dan tata kelola air, melalui pelatihan dan pertukaran informasi dan pengalaman antar organisasi pengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) di beberapa negara yang tergabung didalamnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved