Keluarga berperan penting mencegah stunting pada setiap fase kehidupan. Mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Gandana Purwana, saat membuka mini simposium tentang pencegahan dan penanggulangan stunting yang di adakan Ikatan Bidan Indonesia ( IBI) Majalengka bertempat di salah satu Hotel di Majalengka.
Menurut Gandana saat ini hasil Riskesda tahun 2018 bahwa balita stunting di Majalengka sebanyak 36,7 % sedangkan hasi Studi Status Gizi Balita Indonesia ( SSGBI) tahun 2019 di kabupaten Majalengka sebesar 28,5 %.
"Angka ini menunjukkan sangat penting dimana peran keluarga sangat dibutuhkan guna mewujudkan Majalengka bebas kasus stunting," ujar Gandana Purwana kepada Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (10/4).
Selain Itu, Gandana juga menjelaskan bahwa saat ini Pemkab Majalengka tengah mempersiapkan program besar guna mewujudkan penurunan kasus stunting di Majalengka, salah satu diantaranya ialah adanya intervensi Gizi Spesifik dan sensitif.
Masih dikatakan Gandana, fokus pemerintah dalam penanganan stunting antara lain melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Untuk kelancaran program tersebut dibutuhkan tenaga kesehatan yang profesional dalam memutus kasus stunting di Majalengka ini.
"Intervensi gizi spesifik dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional seperti Bidan dan memiliki kontribusi positif sekitar 30% dalam pencegahan stunting," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved