Pemerintah Kabupaten Majalengka sangat berharap kepada sektor wisata sebagai penentu pemasukan Pendapatan Asli Daerah di tengah mewabahnya pandemi Covid-19.
Begitupun dengan pemerintah pusat terus berupaya untuk memulihkan keadaan ekonomi baik itu berupa pembekalan dan pelatihan untuk berdaya di tengah pandemi, maupun bimbingan teknis untuk mampu memiliki kompetensi sumber daya manusia yang handal di tingkat daerah.
Seperti yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dengan menggelar bimbingan teknis perihal branding melalui fotografi yang berlangsung di Situ Cipanten Gunung Kuning Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan, dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh Kemenparekraf diharapkan mampu meningkatkan soft skill para pengelola objek wisata.
"Bimbingan Teknis Fotografi diikuti oleh ratusan peserta diantaranya pengelola objek wisata dan beberapa rekan komunitas, semoga mampu menjadi lompatan besar dalam pembangunan wisata di Majalengka" ujar Karna Sobahi kepada Kantor Berita RMOLJabar, Senin (7/9).
Dia menambahkan, selepas pelatihan tersebut harus memiliki dampak positif terhadap keberlangsungan objek wisata, sehingga menjadi sumber pendapatan asli daerah di tengah pandemi Covid-19.
"Giat ini harus mampu menghadirkan geliat perekonomian masyarakat di objek wisata, sehingga harapan kita objek wisata mampu menjadi lumbung kebangkitan ekonomi Majalengka," harapnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Muh. Ricky Fauziyani menjelaskan, bimtek fotografi diselenggarakan dengan narasumber berkompeten yang merupakan fotografer bersertifikat dan langsung mengaplikasikannya di Desa Wisata Situ Cipanten Gunung Kuning Majalengka.
"Konten branding menjadi kebutuhan yang sangat vital. Bukan hanya harus bagus, tapi foto harus bisa merepresentasikan dan bercerita sebuah obyek atau destinasi wisata secara menyeluruh. Dengan begitu, wisatawan bisa langsung tergerak untuk datang ke destinasi wisata," jelas Ricky.
Akan tetapi, ia menambahkan jika pemasaran destinasi wisata harus juga diimbangi oleh digital, karena hal itu dirasa lebih efektif menjangkau wisatawan.
"Pemasaran menjadi titik sentral sebuah destinasi. Kini pemasaran memakai konsep digital sehingga lebih efektif dan cepat. Untuk itu, penyesuaian harus dilakukan. Model pemasaran dengan bantuan pamflet sudah mulai ditinggalkan. Sekarang fokusnya ke digital, apalagi banyak orang sekarang punya smartphone," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved