Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Majalengka Periode 2020-2025, pertama kalinya melaksanakan proses pelantikan pengurus di Pendopo Gedung Negara Majalengka, Rabu (14/10).
Dengan susunan pengurus harian, H Ahmad Suswanto sebagai Ketua PGRI, Wakil Ketua H Oyo Kartoyo, Wakil Ketua H Dr Dartum, Sekertaris Mochamad Choerudin, Wakil Sekretaris Yaya Nuryadin, Bendahara Popy Sri Sopiaty, Wakil Bendahara Ade Neni.
Ketua PGRI Majalengka, Ahmad Suswanto membenarkan bahwa pelantikan pengurus baru pertama kali dilaksanakan di Pendopo dan ini semua merupakan satu komitmen dari Bupati Majalengka.
Selain itu juga, Ahmad Suswanto selama kepemimpinannya kedepan akan memperjuangkan nasib para guru honorer yang sampai saat ini belum mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Majalengka.
"Kita akan berkomitmen membantu para guru honorer untuk mendapatkan gaji yang sepadan dengan kinerjanya, minimal gajinya sama dengan UMR Majalengka," ujar Ahmad kepada Kantor Berita RMOLJabar.
Sementara itu menyangkut Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan, sebagai Ketua PGRI sekaligus Kepala Dinas Pendidikan punya tanggung jawab moral, salah satu di antaranya perhatian khusus bagi guru honorer.
"Ketika komitmen kita melaksanakan perda, konsekuensinya, baik pemerintah daerah, dewan, dinas pendidikan harus mempunyai komitmen yang jelas. Katakan dari sisi anggaran 20% dikeluarkan, terlebih bagi bapak dan ibu honor sampai saat ini belum terpikirkan, ketika komitmen 20 persen anggaran diberikan kepada dinas pendidikan saya yakin guru honorer akan diperhatikan dengan baik," jelasnya.
Selain itu, dirinya juga berbicara soal guru honorer kaitannya dengan kebutuhan guru. Sampai hari ini Majalengka kebutuhan guru kurang lebih sekitar 3.900 orang.
Kekurangan itu terjadi lantaran banyak yang pensiun. Bahkan setiap hari dirinya banyak menandatangani pengajuan pensiun hingga dalam satu bulan ada yang sampe 470-480 orang yang mengajukan pensiun.
Secara keseluruhan, estimasi dari 2019 saat awal dirinya masuk di dinas pendidikan, diperkirakan sampai dengan 2024, kurang lebih mencapai 4000 sampai dengan 5000 kekurangan guru di wilayah Kabupaten Majalengka.
"Gimana nanti kedepan guru kalau tidak diperhatikan. Salah satu solusinya guru honor direkrut," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved