Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Kabupaten Pangandaran kurang setahun lagi. Tepatnya pesta 5 tahunan itu digelar pada September mendatang.
Beda dengan Kabupaten/Kota lain yang juga melaksanakan Pilkada. Dinamisasi Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran masih dirasa monoton karena hanya petahana yang kembali maju.
Dekan Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh (Fisip Unigal) Ciamis Aan Anwar Sihabudin menjelaskan, belum adanya balon yang maju dikarenakan belum dibukanya keran demokrasi oleh penyelenggara.
"Pandangan saya ini karena para balon sedang berhati-hati supaya tidak melanggar. Kerannya juga belum dibuka," tegas Aan kepada Kantor Berita RMOLJabar saat dihubungi, Rabu (18/12).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pangandaran seharusnya segera benkonsultasi kepada KPU Jawa Barat supaya tidak timbul ketakutan pada balon lain.
"Di Pangandaran saya rasa dinamisasi politiknya bisa terbangun dengan baik dan aman. Toh di masyarakat tidak ada riak apapun," ujarnya.
Lawan Politik pada Pilkada 2015 lalu yang berada di posisi kedua, Aan meyakini akan kembali maju dalam perhelatan demokrasi melawan petahana.
"Pilkada lalu yang menjadi oposannya PAN sama PKB, kemungkinan mereka akan berkoalisi dan memiliki calon. Tapi tidak menutup kemungkinan juga, parpol ini bisa malah terafiliasi di incumben untuk cari aman," paparnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved