RMOLJabar. Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Cirebon setiap bulannya selalu kekurangan stok darah. Pasalnya, permintaan darah setiap bulan di atas 3.500 kantong darah.
Kordinator Recruitment PMI yang bertugas mengkondisikan dan berkoordinasi kegiatan donor darah di Kabupaten Cirebon, Rista Junaedi menuturkan, ada saatnya PMI di wilayahnya dilanda krisis donor darah, walaupun mulai ada peningkatan kesadaran masyarakat.
"Alhamdulillah sudah mulai ada kesadaran dari masyarakat, walaupun ada bulan krisis darah setiap bulan Ramadan dan paska Lebaran," kata Rista Junaedi di Desa Kamarang Greged Cirebon, Senin (19/8).
Rista mengatakan, pihaknya harus ekstra melakukan kordinasi dengan berbagai instansi pemerintahan sampai ke tingkat Desa. Selain dengan pihak Dinas Kesehatan dan Pendidikan yang selama ini memberikan donasi terbanyak untuk PMI Kabupaten Cirebon.
"Kami mulai intens melakukan koordinasi dengan pemerintah Desa yang ada di Kabupaten Cirebon, karena penyumbang terbanyak donor darah selama ini berasal dari para guru dan siswa, khsusus dari sektor pendidikan dan Dinas Kesehatan," ungkap Rista.
Kebutuhan darah di PMI Kabupaten Cirebon baru bisa dipenuhi sekitar 50 persen hingga maksimal 90 persen setiap bulannya. Mengingat permintaan darah setiap bulannya naik secara signifikan, mulai dari 3.000 hingga 3.500 dan puncaknya sampai dengan 4.000 permintaan labu darah (kantong darah).
"Upaya yang kami coba lakukan melalui donor rutin di desa-desa, melihat jumlah desa di Kabupaten Cirebon terdapat 420 Desa, maka kebutuhan darah akan terpenuhi dan berlimpah," ujar Rista
Masih menurut Rista, kendala yang dihadapi oleh PMI Kabupaten Cirebon ada pada sosialisasi pada masyarakat. Pada umumnya masyarakat belum begitu memahami fungsi donor darah bagi sesama.
"Problem utamanya karena masyarakat masih awam, sehingga belum memahami pentingnya berdonor darah bagi sesama," demikian Rista. [gan]
© Copyright 2024, All Rights Reserved