Politisi dari Partai Demokrat Kabupaten Bandung Osin Permana menilai banyak hal yang harus dipersiapkan bila ingin ikut serta di ajang Pilkada tahun 2020.
Salah satu yang paling urgen, menurut Osin adalah modal uang. Pasalnya, ongkos politik untuk menjadi calon di sebuah kontestasi Pilkada (bupati/ wali kota) tidaklah murah.
"Jika tak punya minimal Rp10 miliar jangan bermimpi mencalonkan diri termasuk di Pemilihan Bupati Bandung tahun depan," ujar Osin kepada para wartawan, Sabtu (7/12).
Osin yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Kabupaten Bandung menyebut untuk menjadi calon kepala desa seseorang perlu mengeluarkan dana pribadi Rp1 miliar.
"Artinya apa? Biaya untuk nyalon itu besar dan tidak murah. Makanya (dibandingkan) untuk nyalon kepala desa saja harus punya segitu (Rp1 miliar) apalagi bupati," ucapnya.
Osin pun memandang ongkos politik bisa saja lebih murah namun jika memang pemilih dalam hal ini masyarakat berfikir dewasa dalam menentukan pilihannya nanti.
"Bila itu terjadi namanya dinamisasi politik. Tapi hingga sekarang belum ada yang seperti itu. Tak ada calon atau kandidat yang benar-benar dipercaya masyarakat," ujarnya.
Osin memaparkan modal yang perlu dimiliki seorang calon (Pilkada) itu untuk membayar konsultan, mobilisasi, mapping di medsos, saksi, juga tim sukses, berikut sosalisasi.
"Makanya kami sedang menyiapkan figur yang sesuai harapan partai dan masyarakat. Calon bupati dari Partai Demokrat harus yang punya keinginan untuk membangun perekonomian masyarakat," beber Osin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved