Pakar kebijakan publik, Achmad Nur Hidayat melihat PPKM Mikro gagal mengatasi lonjakan kasus virus Corona varian baru dari India.
“Oleh karena itu, pemerintah harus mempertimbangkan lockdown secara nasional seperti negara tetangga, Malaysia dan Singapura,” ujar direktur eksekutif Narasi Institute dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/6).
Pria yang karib disapa ANH ini juga menolak jika lonjakan kasus virus Corona varian India disebut karena kesalahan rakyat yang berkerumun sebagaimana pernyataan Menko Luhut.
Menurutnya, varian India ini sudah lama masuk di Asia Tenggara, namun tak segera diantisipasi.
Seharusnya, kata AHN, pemerintah sigap seperti Singapura melakukan lockdown begitu mendengar varian India sudah masuk Changi.
“Sementara pemerintah kita masih menyikapinya biasa-biasa saja. Jelas lonjakan tersebut bukan salah rakyat namun akibat pemerintah yang tidak pre-emptive dan antisipatif,” tuturnya.
ANH berpandangan lockdown nasional artinya tidak mengizinkan adanya pendatang asing baru datang ke Indonesia dan kita membatasi pergerakan orang asing yang sudah masuk ke Indonesia.
“Pendatang asing baik pelancong maupun TKA harus dilarang masuk dulu dan mereka yang sudah masuk harus dibatasi pergerakannya sampai lonjakan kasus turun. Lockdown nasional diperlukan untuk membatasi virus luar masuk dari luar negeri,” tegasnya.
Khusus Jakarta, AHN meminta pemerintah segera berlakukan PSBB selama 14 hari.
“Karena Kota Jakarta yang paling banyak warganya divaksin namun paling banyak juga mengalami lonjakan kasus. Patut diduga varian baru India sudah tersebar tak terkendali. Jakarta perlu PSBB 14 hari sebagaimana awal-awal terjadi pandemi,” demikian ANH.
© Copyright 2024, All Rights Reserved