Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS, Amin Ak menilai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) akan membuat perusahaan BUMN dalam negeri berdarah-darah.
- Jika Tidak Diklarifikasi, "Peta Kekaisaran Sambo" Berbahaya
- Jika Tidak Diklarifikasi, "Peta Kekaisaran Sambo" Berbahaya
- HUT Ke-77 RI, Mulyadi: Kemerdekaan Harus Membawa Keadilan Dan Kemakmuran
Baca Juga
"Fraksi PKS sangat prihatin dengan proyek kereta cepat. Proyek konsorsium antara perusahaan China dan empat perusahaan BUMN ini akan membuat BUMN kita berdarah-darah," kata Amin dalam konferensi persnya, Jumat (5/8).
Dikatakan Amin, kondisi BUMN dalam negeri masih berjuang. Bahkan beberapa di antaranya sudah bangkrut.
Amin mengamini BUMN dalam negeri memang memiliki aset dan likuiditas hingga ribuan triliun rupiah. Namun, hal tersebut tidak semata-mata membuat perusahaan plat merah memiliki banyak modal.
"Asetnya ribuan triliun, tapi duit enggak punya. Untuk membangun jaringan dan sarana-prasarana saja butuh PNM, dan secara umum ROI (return on investment) BUMN hanya sekitar 3-4 persen. Masih sangat kecil," papar Amin.
Menurutnya, kondisi tersebut diperparah dengan beban dari pemerintah. Proyek kereta cepat yang awalnya digarap dengan skema business to business (b to b) justru diambilalih pemerintah yang imbasnya melibatkan BUMN.
"Pemerintah memaksa BUMN-BUMN terlibat. Ini tentu sangat memberatkan nasib BUMN kita. BUMN kita menjadi tertatih-tatih, kembang kempis, sesak napas, dan bisa tambah parah, collapse," tandasnya seperti diwartakan Kantor Berita Politik RMOL.
- Korupsi hingga Cyber Crime Berpotensi Meningkat, Menko Airlangga Beberkan Pemicunya
- Partai Demokrat Kota Cirebon Buka Pendaftaran Bacaleg Tahap Pertama
- Sekjen Gerindra Minta Pemerintah Tidak Naikkan Harga BBM Demi Stabilitas Harga Bahan Pokok