Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024 menjadi ajang yang pas mencari sosok pemimpin tepat 5 tahun ke depan. Mengingat kota yang berpenduduk lebih dari 2 juta ini memiliki segudang masalah yang kompleks.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Mudiyati Rahmatunnisa tak menampik jika Kota Bandung begitu kompleks persoalannya. Lebih tepatnya lagi, Bandung digelayuti tipikal persoalan urban semisal macet.
"Bandung butuh penanganan yang sudah tidak biasa-biasa lagi. Butuh orang yang mempunyai kemampuan dan kapasitas, untuk bisa mengurangi, memperbaiki, dari persoalan-persoalan Bandung yang kompleks," kata Mudiyati saat dihubungi, Senin (22/7) malam.
Mudiyati mengemukakan, bila dirinya berposisi sebagai konstituen, jelas sosok yang sangat dibutuhkan Kota Kembang adalah yang memiliki background pengalaman. Dengan kapasitas tertentu, sosok berpengalaman itu cocok menangani problema Kota Bandung.
"Pengalaman dia memimpin organisasi atau sebagai politisi modal penting. Karena Bandung itu kompleks, butuh pengalaman. Selain itu track record soal pemikiran, inovasi, inisiatif, program serta menawarkan banyak alternatif solusi dari pengalaman yang selama ini diperlihatkan," ujarnya.
"Jadi itu yang perlu dipenuhi kriterianya. Ngurus Bandung tuh kompleks, gak bisa orang yang gak pernah memimpin sebuah organisasi, akan agak sulit," imbuhnya.
Kemudian, lanjut Mudiyati, bila melihat hasil survei sejumlah lembaga, para pemilih pun menghendaki orang yang berpengalaman, bukan sekadar populer. Lalu, kriteria profesional pun turut diperhitungkan mereka.
"Ini sebagai signal, oh inilah kriteria atau sosok yang dibutuhkan memimpin Bandung ke arah yang lebih baik," paparnya.
Disinggung apakah kriteria berpengalaman itu ada pada sosok anak muda, Ridwan Dhani Wirianata, Mudiyati memilih menjawab kaget. Sebab, ia tak pernah mendengar nama tersebut muncul di publik.
"Tiba-tiba kemarin mulai lihat spanduk-spanduk nama Dhani ini. Disebutkan sebagai calon wali kota pilihan Prabowo. Saya agak kaget, ini teh siapa. Saya coba cari tahu, ternyata Sekprinya Pak Prabowo. Mengejutkan juga sebenarnya," ungkapnya.
Meski begitu, ia melihat segala sesuatu masih berubah sebelum pendaftaran calon kepala daerah (cakada) ke KPU setempat. Terlebih, partai politik akan berhitung lantaran mereka ingin kandidat yang dijagokannya menang.
Dengan begitu, akan ada banyak pertimbangan yang akan dilakukan parpol, semisal mulai dari hasil survei.
"Ketika informasi bahwa pemilih Kota Bandung itu senang yang berpengalaman, itu yang utama loh, kedua populer, dan ketiga profesional. Itu adalah kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan partai politik jika ingin calonnya memenangkan kontestasi, gak bisa diabaikan," tegasnya.
"Ini bukan keputusan yang final, fenomena pergantian atau kemunculan figur yang berbeda mendekati hari H, itu fenomena yang biasa," ucapnya.
Mudiyati pun lalu menyoroti proses penjaringan yang dilakukan DPC Gerindra Kota Bandung. Ia menilai, penjaringan bukan sekadar proses memunculkan nama, itu adalah rangkaian yang cukup panjang.
"Idealnya, partai memperhatikan proses itu. Ini gak jadi langsung begitu saja, ada banyak proses mendahului orang-orang yang mengikuti penjaringan ini," bebernya.
Dia berharap, sosok nanti yang akan diusung parpol maupun koalisi parpol merupakan figur yang bisa memajukan Kota Bandung. Kemudian, mereka juga menawarkan solusi yang lebih inovatif dan menjanjikan.
"Jadi dengan kriteria seperti itu siapa pun punya peluang dan harapannya yang nanti ikut serta adalah mereka yang sudah terjaring dalam konteks pertimbangan objektif. Parpol harus bisa mempertimbangkan kondisi objektif kalau memang ingin jagoannya menang. Itu tidak bisa diabaikan," tandasnya.
Sebelumnya, Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani tak bisa menjelaskan secara detail mengapa akhirnya memilih Dhani dibandingkan beberapa nama yang sebelumnya sudah masuk dalam masa penjaringan. Dia memastikan dipilihnya Dhani merupakan keputusan Prabowo.
"Prabowo ingin berbagai masalah yang ada di Kota Bandung untuk segera diselesaikan dengan baik. Baik itu masalah kemacetan, kebersihan, penataan lingkungan dan lainnya," ujar Muzani usai deklarasi, Jumat (19/7/2024).
Muzani mengaku, Prabowo terlebih dahulu melakukan diskusi untuk menyerap berbagai masukan dari internal Gerindra untuk memutuskan nama yang akan maju di Pilwakot Bandung.
"Maka dari itu Pak Prabowo mencari sosok yang mampu menyelesaikan masalah. Dari hasil diskusi dan berbagai macam masukan internal, Pak Prabowo sampai pada pilihan bahwa Calonnya adalah Dhani Wirianata," jelasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved