Keluarga besar pengurus DPC PPP Kabupaten Bogor, saat ini tengah berbahagia lantaran Rachmat Yasin (RY) telah bebas usai menjalani hukuman penjara selama kurang lebih 2 tahun 8 bulan di Sukamiskin, Bandung.
Diketahui, RY menjalani hukuman penjara karena terjerat kasus gratifikasi untuk kedua kalinya. Sebelumnya bupati Bogor dua periode itu juga terjaring OTT KPK pada 7 Mei 2014 terkait pengurusan lahan di Puncak dan Sentul, Kabupaten Bogor.
Dengan bebasnya RY, apakah kontestasi politik di Kabupaten Bogor tahun 2024 masih berpengaruh bagi PPP dan juga masih menjadi milik trah Yasin di wilayah berjuluk Tegar Beriman tersebut?
Pengamat Politik, Yusfitriadi mengatakan, dalam dinamika politik di Kabupaten Bogor nama Rachmat Yasin, baik secara personal maupun secara trah Yasin masih memiliki pengaruh besar.
"Secara empiris sudah dibuktikan periode yang lalu, dimana walaupun Rachmat Yasin di Sukamiskin, namun Ade Yasin memenangkan Pilkada di Kabupaten Bogor tahun 2018. Karena loyalis trah yasin masih sangat mengakar di tengah-tengah masyarakat. Itu kalau dalam perspektif seberapa jauh pengaruh Rachmat Yasin," kata Yusfitriadi kepada Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (3/8).
Namun ketika melihat kakak dan adik dari Trah Yasin ini tersandung hukum, lanjut Yusfitriadi, pasti pengaruhnya tidak akan sekuat dulu disaat Pilkada 2018.
"Minimal publik akan berpikir ulang ketika harus memilih kembali dinasti dari trah Yasin. Karena dinamika politik menjelang Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor pasca kepala pemerintahnya dirundung kasus hukum tentu saja akan mengalami perubahan yang cukup signifikan," ujarnya.
Dia menuturkan, sebelum Ade Yasin terjerat kasus hukum, publik dan para aktor politik di Kabupaten Bogor sangat mudah menebak siapa yang akan leading dalam Pilkada Kabupaten Bogor 2024. Sehingga, publik langsung mengarah ke Ade Yasin, karena posisinya sebagai inkamben, dan trah Yasin di Kabupaten Bogor masih sangat kuat serta menggurita di berbagai lini dan sektor.
Bahkan menurutnya, nyaris tidak ada calon kuat yang bisa menandingi trah Yasin di Kabupaten Bogor dan seakan menutup peluang aktor-aktor politik lain yang berniat mengikuti kontestasi pada Pilkada 2024.
"Persepsi itu dalam waktu yang tidak begitu lama memudar, setelah Ade Yasin tertangkap KPK. Apalagi kasus Ade Yasin Saat ini disebut-sebut akan menyeret kembali kakaknya Rachmat Yasin untuk "hatric" menjadi penghuni Sukamiskin. Dimana Rachmat Yasin merupakan simbol politik dari trah yasin," tuturnya.
Dengan kondisi seperti itu, kata dia, sudah pasti menggerus loyalis trah Yasin dan memberikan angin segar bagi aktor politik di Kabupaten Bogor untuk berkontestasi di Pilkada 2024 dalam keadaan zerro (zerro condition) atau kata lain tidak ada lagi inkamben dan memandang selesainya kekuasaan trah Yasin di Kabupaten Bogor.
"Dalam kondisi seperti ini ada 3 faksi politik yang sudah ancang-ancang memanfaatkan situasi untuk kepentingan Pilkada 2024. Diantaranya Gerindra, Golkar dan figur dari partai Demokrat," tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved