JAKARTA berulang tahun lagi, ke empat ratus sembilan puluh empat, ada kemajuan pesat tentu saja.
Tambah umur tambah sempurna adalah wajah di hampir setiap kota dan daerah di seluruh dunia. Digitalisasi mengambil peranan cukup besar, kehidupan warga menjadi jauh lebih mudah dan penuh warna.
Di usianya kini, sosok penting yang memainkan peran utama tentu saja sang Gubernur Anies Baswedan dan seiring maju kotanya maju pula arus demokrasi warga menyampaikan berbagai harapan, pujian juga kritikan pastinya. Yang berat cacian dan sindirian, halus sampai kasar.
Provokator buzzerp bebas berlanglang buana di medsos menumpahkan umpatan dan semprotan kata-kata tak santun tak etis tak edukatif.
Anies tetap saja manis membahasakan hal semacam itu. Kritikan betapa pun pahitnya adalah lawan berpikir. Begitu kira-kira filosofinya. Sangat elegan dan tentu saja para penjahat narasi itu mati kutu.
Namun ksatria mana yang tidak ada musuhnya, begitupun Gubernur Anies yang dalam upayanya bersama Wagub dan jajaran terkait tengah berjuang mengatasi pandemi Covid-19 yang kembali meningkat akhir-akhir ini. Upaya memakai Covid-19 sebagai racun untuk mendiskreditkan plus 'mengganyang' Anies mulai ditebarkan. Narasi sebagai pemimpin tak becus adalah mimpi buruk kaum buzzerp yang tak berkesudahan.
Tak kurang penulis politik aji mumpung Zeng Wei Jian pun tak bisa lagi leluasa mencari celah menyindir atau nyinyirin Anies secara langsung.
Alhasil dia pinjam artikel (setara jurus 'pinjam tangan) blogspot Bisri Musthafa yang serang Anies secara fitnah murahan untuk disebar ke berbagai grup medsos. Alasan hanya untuk berbagi info yang suka dipakainya adalah basi. Tak ada narasi kontra yang dibuatnya atas artikel itu.
Padahal sering berkicau dekat dengan sang Gubernur apalagi dengan Wagub. Tapi itulah kebesaran jiwa pemimpin besar yang melekat pada seorang Anies Baswedan. Tidak pantang makan semeja meski penghianat didepannya. Itu identik melihat dan menunjukan jatidiri pecundang belaka.
Tak heran kebanggaan warga waras Jakarta bahkan daerah lain atas tipikal pemimpin kategori semakin langka ini begitu tinggi dan respek sekali. Juga tak mengherankan lagi bila gaung sebagai kandidat terpopuler calon presiden yang akan datang semakin sering terdengar.
Anies Baswedan dan Ariza Patria selaku pemimpin ibu kota terdepan telah menunjukan kinerja yang luar biasa. Fitnah bobrok manajemen apalagi korupsi dijawab hasil audit BPK yang Wajar Tanpa Pengecualian. 'Clear and Clean'.
Luar biasa memang dengan berbagai penghargaan yang luas dari berbagai lembaga penilai berkelas, kedua pasangan plus kontribusi mantan Wagub Sandiaga Uno dimasa satu setengah tahun diawal terpilih, telah menunjukan sebuah hasil kinerja yang begitu mumpuni. Selamat HUT Jakarta kite yang ke-494.
Adian Radiatus
Pemerhati Masalah Sosial dan Politik
© Copyright 2024, All Rights Reserved