Ramai Isu Penculikan Anak, Komisi IV DPRD Kota Bogor Akan Duduk Bareng Disdik dan Kepala Sekolah

Ilustrasi penculikan anak/Net
Ilustrasi penculikan anak/Net

Komisi IV DPRD Kota Bogor berencana akan memanggil atau mengundang Dinas Pendidikan (Disdik) dan para kepala sekolah se-Kota Bogor untuk membahas terkait maraknya 'isu' penculikan anak kecil yang viral di media sosial (medsos). 


Anggota Komisi VI DPRD Kota Bogor dari Fraksi Gerindra, Pepen Firdaus mengatakan, rencana memanggil atau mengundang disdik dan para kepala sekolah itu karena melihat perkembangan isu kasus penculikan anak kecil yang sudah sangat meresahkan. 

Untuk itu, pihaknya ingin duduk bersama membahas hal tersebut dan dicarikan solusi terbaik dalam melakukan pencegahannya, agar tidak terjadi di Kota Bogor. 

"Sebetulnya untuk mengundang disdik, ranahnya ada di ketua Komisi IV. Tapi saya akan sampaikan ini ke ketua komisi dan teman-teman yang ada di Komisi IV, sebab kasus ini perlu disikapi secara serius, perlu duduk bareng guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Pepen Firdaus saat ditemui Kantor Berita RMOLJabar, Senin (30/1). 

Pepen yang juga Sekretaris Partai di DPC Gerindra Kota Bogor ini menyatakan, kasus yang sedang ramai dan viral di medsos itu sampai saat ini belum terjadi di Kota Bogor dan diharapkan tidak terjadi.

Meski begitu, Pepen mengimbau kepada para orang tua, apalagi yang anaknya masih sekolah untuk selalu mendampinginya secara terus menerus, baik pada saat berangkat maupun pulang sekolah.

"Ya, tentu ini sudah sangat meresahkan. Apalagi sekarang ini informasi cepat tersebar melalui media sosial. Jadi, kami imbau para orang tua untuk selalu hati-hati dan waspada, apabila ada yang mencurigakan segera melapor, minimal ke pengurus RT/RW setempat dan guru-guru dimana anaknya bersekolah," ujarnya. 

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi mengatakan, terkait maraknya penculikan anak kecil pihaknya sudah membuat surat edaran kepada sekolah-sekolah SD dan SMP yang ada di Kota Bogor. Surat edaran tersebut untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya penculikan terhadap peserta didik di sekolah. 

"Soal itu, kami sudah buat surat edaran dan suratnya sudah kami sampaikan kepada sekolah-sekolah yang ada di Kota Bogor," ucapnya. 

Ditanya sempat ramai adanya pengakuan orang tua siswa terkait dugaan penculikan yang terjadi di salah satu SD Negeri di wilayah Bogor Barat, Hanafi mengaku, tidak ada informasi penculikan di SD tersebut.

"Ga ada informasi penculikan di SD itu," pungkasnya.