Refleksi Hari Tani Nasional, PMII Geruduk Gedung DPRD Ciamis

Puluhan Anggota PMII Ciamis Gelar Aksi di Gedung DPRD/RMOLJabar
Puluhan Anggota PMII Ciamis Gelar Aksi di Gedung DPRD/RMOLJabar

Puluhan Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ciamis menggelar aksi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ciamis pada Selasa (26/9).


Mereka melakukan sidak ke ruangan fraksi-fraksi di Gedung DPRD Kabupaten Ciamis. Tindakan ini merupakan respons atas kekecewaan PMII karena tidak banyak anggota DPRD menyambutnya.

Sejumlah mahasiswa PMII berkumpul di depan gedung DPRD sejak pukul 14.00 WIB. Mereka membawa spanduk dan poster yang menyuarakan tuntutan mereka.

Koordinator aksi Roby Ilyas menyampaikan bahwa aksi tersebut sebagai refleksi Hari Pertanian Nasional yang jatuh pada 24 September.

"Aksi kami ini adalah agenda refleksi dalam momentum Hari Tani Nasional pada 24 September," ujar Roby.

Ia mengungkapkan, ada beberapa isu yang ingin disampaikan PMII kepada 50 Anggota DPRD Ciamis. Pertama terkait dengan permasalahan Pasir Kolotok dan evaluasi Kampung Maloya.

Roby mengungkapkan, di Pasir Kolotok, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis masih banyak warga yang merasa dirugikan.

Dia menyampaikan bahwa surat keputusan Bupati Ciamis terkait dengan 20 persen plasma dari Hak Gina Usaha PTPN VIII masih menimbulkan polemik di masyarakat.

"Bupati Ciamis sebagai bagian dari Tim Terpadu di dalamnya telah mengeluarkan SK. Dan SK tersebut bermasalah. Karena pada prakteknya tidak sesuai yang diharapkan," tegas Roby.

Selain itu, PMII Ciamis juga ingin mengingatkan pentingnya sektor pertanian dan kesejahteraan petani dalam pembangunan di Tatar Galuh ini. Hari Pertanian adalah momen yang tepat untuk merenungkan bagaimana semua pihak bisa lebih mendukung kemajuan pertanian.

Namun, ia menyayangkan, hingga pukul 15.30 WIB., hanya ada beberapa Anggota DPRD Ciamis yang menemui masa aksi. Karena kecewa, puluhan Anggota PMII itu melakukan aksi ke ruangan-ruangan Fraksi DPRD Ciamis.

Hanya saja, tidak banyak anggota DPRD yang hadir di gedung tersebut. Sebagian besar ruangan anggota DPRD kosong, memunculkan pertanyaan mengenai kehadiran mereka pada saat aksi yang penting ini.

"Kami berharap bahwa perwakilan rakyat akan mendengarkan suara kami dan turut serta dalam peringatan Hari Pertanian Nasional ini. Namun, kehadiran mereka yang minim. Ini adalah hal yang memprihatinkan," tegas Roby.